
Lokomotif listrik 3202 dan 3205, yang telah dinomori ulang menjadi 202 dan 205 pada masa penjajahan Jepang, dengan warna abu-abu tua (Mamoru Sakamoto)
Armada lokomotif listrik peninggalan perusahaan Electrische Staatsspoorwegen (ESS) memiliki warna yang beragam sejak awal hingga akhir pengoperasian regulernya, dan seri 3200 merupakan salah satunya. Layaknya seri lokomotif listrik lain, seri 3200 juga mengalami beberapa kali pergantian warna yang terentang sejak era Hindia Belanda, pasca kemerdekaan, hingga masa pensiunnya.
Jika kita berbicara mengenai warna asli seri 3200, maka tentu saja jawabannya adalah cokelat, sesuai dengan “Bonbon” yang merupakan nama panggilannya. Namun sebelum Perang Dunia Kedua merebak, seluruh armada lokomotif listrik ESS sempat mengalami perubahan warna dari coklat menjadi biru gelap. Hal ini bertujuan untuk memudahkan mobilisasi terutama saat malam hari, agar tidak terlihat oleh musuh.

Lokomotif 3204, yang telah dinomori ulang menjadi 204 pada masa penjajahan Jepang, dengan warna abu-abu terang bergaris biru (Istimewa)
Kemudian setelah perang berakhir dan Indonesia merdeka, warna lokomotif listrik seri 3200 sempat berubah menjadi abu-abu gelap. Dokumentasi kecelakaan di Ratujaya pada 20 September 1968 memperlihatkan lokomotif 3201 yang menggunakan warna tersebut. Selain itu, ada pula dokumentasi lokomotif 3202, yang selamat hingga kini sebagai 3201, serta 3205 menggunakan warna tersebut. Diketahui, penerapan warna abu-abu gelap ini telah digunakan sejak era DKA.
Jelang akhir pengoperasian lokomotif listrik sebelum digantikan dengan KRL Rheostatik buatan Jepang, lokomotif seri 3200 sempat berganti warna lagi menjadi abu-abu terang dengan garis biru tipis. Skema ini yang digunakan lokomotif tersebut hingga pensiun dari operasional reguler dan satu persatu menghilang. Di tahun 1986, satu lokomotif seri 3200 kelompok produksi kedua ditemukan di Balai Yasa Manggarai dengan skema ini. Pun begitu lokomotif 3202, walaupun garis birunya telah menghilang pada saat dikunjungi di tahun 1991.
Saat pertama kali dipreservasi tahun 2007, lokomotif 3202, yang kemudian menjadi 3201, menggunakan warna abu-abu terang polos tanpa garis apapun dengan pelat nomor berlatar merah. Lokomotif ini kemudian dicat ulang dengan warna biru agak cerah mengikuti brosur peninggalan era Belanda yang masih terdokumentasi, walaupun warna aslinya adalah cokelat. Di tahun 2025, dalam rangka persiapan untuk Parade Kereta Listrik dari Masa ke Masa pada Puncak Peringatan 100 Tahun Operasional Kereta Listrik di Indonesia yang akan diselenggarakan pada Selasa, 22 April 2025, lokomotif ini dicat ulang dengan warna biru yang kurang lebih sama.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻