
Anggota IRPS mendorong lokomotif ESS 3200 ke luar dari workshop Balai Yasa Manggarai dalam peresmian preservasi lokomotif tersebut, 12 Juli 2007
Selain lokomotif diesel CC20015, kisah panjang dan sepak terjang IRPS juga tidak dapat terpisahkan dari lokomotif listrik ESS 3200 atau yang dikenal sebagai “Bonbon”. Lokomotif ESS 3200 yang telah menjalani preservasi ini merupakan peninggalan perusahaan Electrische Staatsspoorwegen (ESS) yang dibuat oleh Nederlandsche Fabriek van Werktuigen en Spoorwegmaterieel (Werkspoor). Komponen kelistrikannya dibuat oleh Hengelosche Electrische en Mechanische Apparaten Fabriek (Heemaf) bekerjasama dengan Westinghouse Electric & Manufacturing Company.
Lokomotif yang masih ada saat ini memiliki nomor asli 3202, dan merupakan kelompok pertama dari seri 3200 yang didatangkan oleh ESS pada tahun 1925. Lokomotif seri 3200 merupakan lok serbaguna yang bisa digunakan untuk dinasan kereta ekspres, kereta lokal, maupun kereta barang. Lokomotif ESS 3200 pensiun dari dinasan KA penumpang pada 1976 karena telah tergantikan oleh armada KRL jenis Rheostatik yang didatangkan sebagai bagian dari Official Development Assistance (ODA) dari Pemerintah Jepang untuk layanan kereta komuter di Jabotabek pada saat itu.
View this post on Instagram
Setelah lokomotif ESS 3200 pensiun, di tahun 1980-an pernah ada pecinta kereta api dari Jepang yang berkunjung ke Balai Yasa Manggarai dan menemukan lokomotif ini bersama lokomotif ESS 3300 satu-satunya, 3301, sudah dalam keadaan diam membisu. Namun, saat IRPS menemukan lokomotif ESS 3200 ini di pelataran Balai Yasa Manggarai yang hampir dibesituakan ini pada awal dekade 2000-an, lokomotif ESS 3300 sudah lebih dahulu menghilang.
IRPS mengetahui bahwa lokomotif seri 3200 yang tersisa ini bernomor 3202, dan bukanlah 3201. Saat proses restorasi dilakukan, diputuskan bahwa lokomotif ini akan mengenakan nomor 3201, sebagai sebuah penanda bahwa ia merupakan satu-satunya seri 3200 bahkan lokomotif listrik peninggalan ESS yang tersisa. Lokomotif ESS 3201 yang asli rusak berat dalam kecelakaan di daerah Ratujaya, Depok, pada 20 September 1968.
Setelah proses restorasi dan perbaikan selesai dikerjakan oleh Balai Yasa Manggarai, lokomotif ESS 3202 kemudian diresmikan pada 12 Juli 2007. Awalnya lokomotif ini sempat akan menjadi monumen statis di Stasiun Tanjung Priok atau Stasiun Jakarta Kota, dan sempat dipajang saat peresmian pembukaan kembali Stasiun Tanjung Priok oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2009. Tak lama setelahnya, lokomotif ini dihidupkan kembali oleh Balai Yasa Manggarai yang saat itu dikepalai oleh Djoko Hardijanto dengan menggunakan komponen kelistrikan dari KRL Rheostatik.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻