Sejarah Kereta Api Indonesia
Artikel mengenai Sejarah Kereta Api Indonesia dari berbagai mediaKA Gajayana, dari Campuran Eksekutif-Bisnis hingga Kereta Stainless Steel
Sejak kehadirannya di tahun 1999, KA Gajayana pernah mengalami beberapa kali perubahan kelas layanan. Di awal pengoperasiannya, KA penghubung Jakarta-Malang via Purwokerto dengan rute yang saat itu merupakan rute terjauh, sebelum disalip oleh KA Pandalungan, adalah...
14 Tahun Perjalanan KA Malabar Menyambung Kota Kembang dan Kota Apel
Siapa yang tidak mengenal KA Malabar, pelopor layanan kereta api dengan campuran tiga kelas kereta penumpang pada masanya. KA ini menyambung dua kota yang berada di tengah-tengah pegunungan, yaitu "Kota Kembang" Bandung dan "Kota Apel" Malang, di mana pada saat...
Perubahan Alinyemen Jalur di Emplasemen Stasiun Kebayoran
Pada awalnya, Staatsspoorwegen membangun 4 jalur pada emplasemen Kebayoran, dengan jalur 2 sebagai jalur lurus. Terdapat pula sebuah jalur simpang untuk membongkar muat material seperti pasir dan batu. Saat Belanda kembali lagi ke Indonesia, dibangun sebuah jalur...
Sejarah Stasiun Tarik, Pernah Memiliki Kanopi
Stasiun Tarik adalah sebuah stasiun kereta api yang berada di antara Stasiun Mojokerto dan Stasiun Kedinding di lintas Solo-Surabaya. Stasiun ini terletak pada kilometer 47+657, dan juga melayani jalur cabang menuju Sidoarjo melewati Stasiun Tulangan. Ke arah barat...
Jejak Kereta Api di Bagian Indonesia di Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau besar di Asia Tenggara yang memiliki jaringan kereta api. Saat ini, jaringan kereta api hanya eksis di wilayah Kalimantan yang menjadi bagian dari Malaysia, tepatnya di negara bagian Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State...
Mengenal Bentuk 92 Pada Perjalanan Kereta Api
Secara umum, perintah "Bentuk 92" adalah perintah untuk melewati sinyal tidak aman yang dikeluarkan oleh pemimpin perjalanan kereta api (PPKA) di sebuah stasiun pada masinis dan kondektur pemimpin (KP) dari sebuah kereta api (KA) yang akan melewati stasiun tersebut....
Sejarah Perhentian Pondokbetung di Jalur Tanah Abang-Merak
Perhentian (halte) Pondokbetung adalah sebuah perhentian nonaktif yang terletak antara petak jalan Kebayoran-Pondok Ranji. Perhentian ini mulai beroperasi pada tahun 1899 bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Tanah Abang-Rangkasbitung oleh perusahaan...
125 Tahun Jalur Kereta Api Duri-Tangerang, Rencana Trase Awal Jalur Kereta Api Banten
Pada 2 Januari 2024, tepat 125 tahun sudah jalur KA lintas Duri-Tangerang beroperasi. Hingga saat ini, lintas Duri-Tangerang masih menjadi jalur yang penting bagi masyarakat, khususnya bagi para penglaju dan pekerja yang selalu setia setiap hari naik KRL melalui jalur...
Telusur Eks Perhentian Kumendung, Sidoarjo
Di masa lalu, perhentian (halte/shelter) banyak dioperasikan untuk naik turun penumpang kereta api lokal, terutama di daerah yang okupansi penumpangnya sedikit. Kini tidak banyak halte yang aktif di lintas aktif reguler. Salah satunya adalah halte Kumendung yang...
Sejarah Lokomotif Uap Nomor 151-160 Milik NIS
Lokomotif uap nomor 151-160 milik Nederland-Indische Spoorweg Maatschappij merupakan lokomotif buatan Werkspoor, Belanda tahun 1910 dan 1912. Lokomotif dengan tipe 0-6-0T ini beroperasi di lebar sepur 1435 mm dan merupakan reguler di jalur Semarang-Solo-Yogyakarta....
Ngabuburit Menelusuri Sejarah Perkereta-apian Di Batavia
Terletak di gedung Raad Van Justitie (sekarang Museum keramik) dilokasi yang saat ini merupakan lapangan parkir gedung Bank BNI 46.
Sistem Tanam Paksa Belanda Lahirkan Pembangunan Jalur Kereta
Pertengahan tahun 1825 Pemerintahan Hindia Belanda merencanakan pembangunan jalan dari Yogyakarta–Magelang untuk membuka jalur pengembangan perkebunan