0819-0808-0450 humas@irps.or.id

Museum Kereta Api Ambarawa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjadi lebih ramai dari biasanya, pada hari Minggu, 24 April 2016. Ratusan pasang mata penggemar kereta api tertuju pada museum ini. Ternyata PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama dengan Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) mengadakan event peringatan 5 tahun pemberian nama lokomotif uap Bobo dan Boni kepada B2502 dan B2503, sang loko bergerigi yang merupakan spesies endemik Ambarawa.

Berbagai kalangan diundang untuk meramaikan acara ini, mulai dari railfans, fotografer, wartawan, pedagang sekitar, hingga bupati Kabupaten Semarang. Sebelum pukul 7 pagi, para railfans dan fotografer yang mendaftar ke IRPS sudah sibuk melakukan registrasi. Mereka ini adalah peserta tracking yang dibagi menjadi 2 gelombang dan peserta lomba foto. Memasuki area museum, tampak loko B2503 sedang dihias dengan cantik. Meskipun demikian, ia tidak bertugas menarik kereta api pada hari itu. B2502 lah yang akan bekerja menarik kereta kuno.

Pukul 07.30, peserta lomba foto dan peserta tracking gelombang II berangkat dengan kereta api yang ditarik lokomotif B2502 menuju stasiun Tuntang, sedangkan sebelumnya peserta tracking gelombang I diberangkatkan secara seremonial oleh Kepala Pusat Pelestarian dan Benda Bersejarah PT.KAI, Ella Ubaidi. Rombongan tracking berjalan kaki menyusuri rel sejauh 6 kilometer hingga stasiun Tuntang, sementara kereta api uap melaju mendahului mereka untuk selanjutnya menjemput rombongan tracking kembali ke Ambarawa bersama rombongan peserta lomba foto.

ambarawa_02

Keindahan alam Rawa Pening dan gunung Merbabu menemani perjalanan peserta tracking. Udara alami pedesaan Jawa Tengah yang masih bersih dan segar pun menambah kenikmatan pagi itu. Meskipun lelah, namun wajah-wajah bahagia nampak terpancar dari para peserta tracking.

Sampai di stasiun Tuntang rangkaian kereta api uap berhenti sejenak untuk beristirahat sambil menunggu peserta tracking gelombang I tiba, jeda waktu ini digunakan untuk hunting foto. Sedangkan peserta tracking gelombang II gantian berjalan kaki menuju stasiun Ambarawa. Tepat pukul 08.45 rangkaian kereta api kuno berangkat menuju stasiun Ambarawa dengan membawa penumpang peserta lomba foto dan peserta tracking gelombang I.

Sekitar pukul 09.30, rombongan peserta tracking dan lomba foto model tiba kembali di stasiun Ambarawa. Serangkaian acara seremonial peringatan 5 tahun pemberian nama Bobo dan Boni pun dibuka. Kepala Pusat Pelestarian dan Benda Bersejarah PT.KAI Ella Ubaidi maju ke muka lokomotif B2502 untuk mengenalkan kedua lokomotif itu. Ella menjelaskan kepada para wartawan, bahwa acara ini juga sekaligus memperingati ulang tahun lokomotif B2502 dan B2503 ke-112. Dahulu, lokomotif ini memang sudah bertempat di Ambarawa untuk melintasi jalur bergerigi di rute Ambarawa – Secang.

ambarawa_03

Di Museum Kereta Api Ambarawa ini, tamu undangan dan pengunjung juga dihibur oleh penampilan tari Prajuritan Minak Koncer Karya Budaya dari Pledokan Sumowono dan penampilan musik keroncong dari grup Gunungjati Music Stasiun Tawang. Selain itu, acara juga semakin ramai dan meriah dengan adanya pasar peron serta cuci lokomotif B2503 oleh railfans. Sembari menikmati alunan musik keroncong, peserta dan tamu undangan asyik berkeliling museum untuk melihat lokomotif-lokomotif tua yang menjadi saksi sejarah Republik Indonesia. Acara bebas ini berlangsung hingga sore hari, dan diselingi dengan sarasehan anggota IRPS secara intern.

ambarawa_04