0819-0808-0450 humas@irps.or.id
kabin sinyal cipinang

Kabin sinyal Stasiun Cipinang

Sebelum berdirinya depo kereta dan depo lokomotif di Cipinang seperti yang kita lihat saat ini, Cipinang dahulu merupakan sebuah stasiun. Bukan stasiun atau perhentian untuk naik turun penumpang, melainkan stasiun yang hanya digunakan untuk persilangan dan penyusulan KA sekaligus emplasemen gerbong barang. Namun demikian, yang lebih lama bertahan dari Cipinang sendiri adalah kegiatan silang susulnya dibandingkan emplasemen barangnya.

Stasiun Cipinang (CPN) terletak pada KM 13+381 lintas Jatinegara-Cikampek dan memiliki 3 sepur, dengan 2 sepur raya untuk KA langsung dan 1 sepur pinggir untuk penyusulan maupun persilangan KA dari arah Klender maupun Jatinegara. Emplasemen Cipinang diatur melalui sebuah kabin sinyal (kabin NX). Kabin sinyal ini dibangun bersamaan saat elektrifikasi jalur dan persinyalan di petak jalan Jatinegara-Bekasi, yang selesai sepenuhnya pada tahun 1996.

Mundur lebih jauh lagi ke era Hindia Belanda, Cipinang pada awalnya bernama Meester Cornelis Rangeer Emplacement, dan merupakan sebuah emplasemen penyusun gerbong barang (marshalling yard) dengan rel yang sangat banyak dan luas. Cipinang bahkan sempat memiliki sebuah bukit langsir (hump yard), layaknya di luar negeri sana. Gerbong-gerbong barang dibawa ke bukit langsir tersebut, kemudian dilepas satu persatu dan meluncur sesuai dengan jalur dan susunan rangkaian mereka.

Aktivitas silang dan susul di Stasiun Cipinang akhirnya berhenti total pada tahun 2019, begitu pula dengan nama stasiunnya yang ikut dihapus dari daftar imbas terkena proyek Depo Sarana Cipinang yang baru serta pembangunan jalur dwiganda (Double-Double Track/DDT) Manggarai-Cikarang.

Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻

Loading