Selasa, 21 Mei 2024, beberapa anggota IRPS Jakarta menghadiri kegiatan “KAI Goes to Campus” yang diselenggarakan di gedung Balairung Universitas Indonesia. Tema pembicaraan Kali ini adalah “Transformasi KAI: Menjadi Moda Transportasi Masa Depan”.
Acara dibuka dengan sambutan dari host, kemudian dilanjutkan dengan pentas tarian dan kumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam kegiatan ini, pembicara dan moderator yang hadir adalah Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa, Direktur Kerja Sama Universitas Indonesia Toto Pranoto, dan Brand Ambassador KAI Maudy Ayunda. Presenter Andy Flores Noya menjadi moderator utama dalam acara ini.
Dalam pembicaraan ini, Didiek menjelaslan bahwa visi baru menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia adalah mengembangkan kolaborasi dengan transportasi lain untuk mendukung sistem transportasi yang terintegrasi dan dapat berfungsi sebagai satu kesatuan. Selain itu, KAI juga berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis dan sosial demi kebalkan bangsa dan negara. Saat ini, KAI memiliki sebanyak 10.876 unit armada kereta api aktif, 596 stasiun aktif dan non-aktif, infrastruktur jalan rel kereta api sepanjang 6.082 KM, pegawai kereta api sebanyak 27.977 orang dan total penumpang sebanyak 387,3 juta orang.
Didiek menambahkan, perjalanan transformasi KAI selama berada dibawah naungannya berawal dari ketangguhan, karena pada masa itu virus Covid 19 sedang melanda. Kemudian KAI melalui masa pemulihan, ekspansi, keunggulan, dan terkemuka. “Pandemi tahun 2020-2021 benar-benar mendewasakan kereta api. Kereta api berubah, tapi berubahnya bukan satu level. Kereta api bertransfromasi, melompat, dengan digitalisasi pandemi mengajarkan kita, bahwa digitalisasi (transformasi) adalah kunci”, tutur Didiek.
Didiek menjelaskan, bahwa sebagian besar pengguna kereta api adalah generasi millenial dan generasi Z dengan jumlah masing-masing sebesar 40%. Didiek juga memaparkan sebuah langkah menuju transportasi masa depan adalah menggunakan energi terbarukan, pemanfaatan teknologi, peningkatan efisiensi operasional KA, mendorong pilihan transportasi publik, pemanfaatan material yang ramah lingkungan, integrasi antar moda, optimalisasi green financing, pengelolaan limbah, kolaborasi dengan pihak terkait dan pengembangan kawasan berorientasi transit.
Andy mengungkap pengalaman perjalanannya dengan kereta Compartement Suite dari Jakarta ke Purwokerto. Menurutnya, pelayanan kereta api masa kini sangat mewah, modern, elegant dan cepat. Bahkan, perjalanan kereta api dari Gambir ke Purwokerto di tahun-tahun sebelumnya ditempuh dalam waktu 5 jam, kini hanya 4 jam saja.
Didiek menambahkan, itu semua merupakan inovasi besar untuk meningkatkan kecepatan dan waktu tempuh kereta api agar lebih cepat sampai. Di samping itu, PT. KAI juga membuat yayasan dan rumah singgah bagi para penyandang kancer di Bandung, Semarang dan beberapa kota lainnya. Andy mengungkap bahwa dahulu kereta api masih kumuh, banyak pedagang asongan, banyak hewan ternak ikut naik dan banyak penumpang gelap.
Didiek menambahkan, ide membuat kereta Panoramic berawal dari kegemarannya melihat pemandangan pada lintas pegunungan Daop 2 Bandung. Maka, melalui Balai Yasa Surabaya Gubeng, ia membuat instruksi untuk membuat kereta api yang serupa. Kereta Panoramic sendiri terinspirasi dari kereta api wisata dan jarak jauh di negara Swiss dan Jerman. Kereta ini di buat dengan kreatifitas Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Maudy Ayunda juga mengungkap kesan dan pengalamannya bersama kereta api. Dahulu, ia sering diajak oleh ayah nya mudik ke Surabaya menaiki kereta api. Bagi nya, naik kereta api lebih nyaman ketimbang pesawat, apalagi dari segi tarif. Ia juga kagum ketika mencoba naik kereta api Compartement Suite, karena bisa memesan makanan mewah melalui ponsel tanpa harus berjalan kaki ke restorasi.
Selain itu, terdapat pula pintu otomatis dan kursi yang bisa memanjang, serta fasilitas TV kecil. Pengalaman ini belum pernah ia rasakan di moda transportasi darat lainnya. Maudy Ayunda berharap generasi milenial dan gen Z menjadikan Kereta api sebagai transportasi utama kemana pun tujuannya.
Kemudian, kegiatan bincang santai ini ditutup dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama. Selanjutnya, beberapa musikus tanah air seperti Dul Jaelani, Om Leo dan Padi Reborn turut meramaikan acara ini sampai sore.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻
Oleh Muhammad Azzam Satriawan
Terus bergerak MP Fajrin, gapai tulisan-tulisan terbaikmu