23 November 2022, IRPS Pusat bersama beberapa perwakilan dari IRPS Wilayah Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya bersama Komunitas Railfans Daop 9 Jember (KRD9 JR) menggelar acara pembukaan kembali Museum Kereta Api Bondowoso yang dengan berkolaborasi bersama KAI Heritage dan KAI Daop 9 Jember.
Sebagai informasi, peresmian Museum Kereta Api Bondowoso dilaksanakan oleh dari Bupati Bondowoso, H. Amin Said Husni, pada tanggal 17 Agustus 2016, bertepatan dengan HUT ke-71 Indonesia. Museum ini terletak di eks Stasiun Bondowoso di jalur nonaktif Kalisat-Panarukan.
Stasiun Bondowoso sendiri dibangun pada tahun 1893 dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1897 oleh Staatssporwegen (SS) bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Jember-Kalisat-Bondowoso-Panarukan. Jalur tersebut merupakan kelanjutan dari pembangunan perkeretaapian yang ada yaitu jalur Bangil-Pasuruan-Probolinggo yang beroperasi pada tahun 1884.
Jalur kereta api Panarukan-Bondowoso-Kalisat-Jember pada awalnya digunakan untuk mengangkut komoditas penting seperti tembakau, kopi, beras dan produk perkebunan lainnya seperti teh dari Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo ke Pelabuhan Panarukan. Stasiun Bondowoso sebagai stasiun terbesar di Bondowoso biasa melayani kereta lokal Jember dan tujuan Panarukan. Namun, pada tahun 2004 stasiun Bondowoso dan jalur Panarukan-Bondowoso dinonaktifkan karena infrastrukturnya sangat tua.
Setelah Stasiun Bondowoso menjadi museum kereta api, seiring dengan perkembangan waktu, KAI Heritage melakukan beberapa perubahan tata letak museum agar tetap dinamis dan menambah minat masyarakat untuk datang dan mendalami sejarah yang terjadi di Kota Bondowoso.
Dalam rangkaian kegiatan bertajuk Gerbong Maut Festival (Gemafest) yang bertepatan dengan 75 tahun peristiwa gerbong maut ini, juga digelar teatrikal bertajuk drama kolosal hasil kolaborasi IRPS, KRD9, dan KAI Heritage.
Ketua Umum IRPS, Ricki Dwi Agusti berujar jika dirinya merasa senang dapat berkolaborasi dengan KRD9 dan KAI dalam kegiatan Gemafest tersebut. “Kegiatan Gemafest ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenang peristiwa gerbong maut yang terjadi 75 tahun silam, kebetulan IRPS dan KRD9 juga ikut andil dalam pelaksanaan teatrikal atau drama kolosal bertema peristiwa gerbong maut,” ujarnya.
Ricki juga menjelaskan bahwa kegiatan dimulai pada pagi hari jam 8 dengan melakukan napak tilas dari Lapas Bondowoso menuju Stasiun Bondowoso dengan tujuan untuk mengingat kembali perjuangan para tokoh pahlawan gerbong maut yang dahulu diseret dan disiksa oleh pasukan Belanda.
View this post on Instagram
Kemudian secara simbolis, seorang putra pejuang yang gugur dalam tragedi 23 Nopember 1947 itu menyerahkan bendera merah putih pada Asisten II Kabupaten Bondowoso Abdul Rahman sebagai lambang estafet perjuangan pada generasi berikut.
Semoga dengan pembukaan kembali Museum Kereta Api Bondowoso ini, minat masyarakat untuk belajar sejarah menjadi meningkat dan turut serta menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke kota Bondowoso.
Salam preservasi 🤜🤛