0819-0808-0450 humas@irps.or.id

Ventilasi udara Stasiun Samarang NIS yang sekarang menjadi dinding rumah penduduk. (CNN Indonesia/Deddy S)

Jakarta, CNN Indonesia — Semula catatan mengenai Stasiun Samarang NIS, stasiun pertama di Hindia Belanda yang dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), hanya ada dalam literatur selama puluhan tahun.

Bahkan PT Kereta Api sempat mengira Stasiun Samarang adalah sebuah bangunan bertuliskan nama “Kemidjen”, yang ditemukan dalam dokumentasi sejarah. Sehingga muncul cerita tentang Stasiun Kemidjen.

Ternyata belakangan diketahui bahwa bangunan Kemidjen yang dikira stasiun, hanyalah sebuah rumah sinyal. Sedang stasiun Samarang NIS diduga sudah hancur atau hilang di dalam air rob dan tambak.

Sejumlah pecinta sejarah perkeretaapian yang tergabung ke dalam Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Semarang pun melakukan penelitian lebih lanjut. Tjahjono Rahardjo, aktivis dari IRPS mengatakan, selain studi literatur, mereka juga memanfaatkan GPS untuk mendapatkan titik pasti lokasi pelabuhan Samarang NIS.

Penelusuran ini membawa mereka ke sebuah area permukiman padat yang dikepung rawa di dekat Stasiun Semarang Gudang, stasiun yang juga kuno, yang dibangun setelah Samarang NIS.

“Ketika memperhatikan lebih dekat di permukiman, kami menemukan objek-objek tak biasa di rumah-rumah penduduk di sana,” kata Tjahjono. Setelah membandingkannya dengan foto lama dalam literatur, mereka bisa memastikan bahwa rumah-rumah yang ada di kawasan yang kini berada di jalan Sporland itu dibangun di bangunan bekas Stasiun Samarang NIS.

Ternyata sudah lama bangunan itu diubah menjadi rumah dan orang-orang seperti lupa dari mana bangunan itu berasal. Beberapa bagian stasiun masih bisa dilihat, tapi harus dari dekat. Seperti besi melengkung yang ada di atap peron, ventilasi bundar di dinding, dan kayu-kayu besar di atap.

“Saya sudah tinggal di sini sejak 2000-an, disuruh saudara menempati rumah ini,” kata Ratmin, 35 tahun, seorang warga yang di salah satu dinding rumahnya ada lubang ventilasi dari era 151 tahun lalu.

Dia bercerita awalnya tak begitu mencermati dari mana asal bangunan yang ditempatinya. Tapi seiring waktu, ketika peneliti berhasil mengidentifikasi jejak Stasiun Samarang di rumahnya, dia dan warga yang tinggal di sana mulai memahami, rumah mereka dibangun di sebuah bangunan paling bersejarah dalam industri kereta api Indonesia.

Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150617093345-92-60490/stasiun-terkuno-indonesia-digerogoti-rumah-rumah-penduduk