Pelemparan kereta api sangat disayangkan, karena ulah orang yang tak bertanggung jawab dan ini menjadi kendala dalam keamanan maupun kenyamanan berkereta api. Data dari Humas PT KAI Daop 1 Jakarta sejak Mei hingga Agustus 2015 telah terjadi 8 peristiwa pelemparan batu dan dampaknya beragam mulai dari kaca pecah hingga korban pingsan, luka parah bahkan mengalami kebutaan. Untuk itulah peran masyarakat agar segera mencari solusi yang terbaik agar tidak jatuh korban berikutnya dan juga perang orang tua membimbing anak-anaknya tidak melempari kereta api. Demikian yang disampaikan Humas IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) Ifan Triyanto di SD Mekarsari 01/02 dan SMK Budi Perkasa Tambun, Kabupaten Bekasi,Jawa Barat, Senin (19/10/15).
“Inilah yang membuat kami miris, ternyata pelakunya masih anak-anak, hanya sebagian kecil remaja dan orang dewasa. Mereka jelas tidak mengetahui dampak dari bahaya melakukan pelemparan. Bagi mereka melempar kereta itu menyenangkan,apalagi tepat sasaran,’kata Budi.
Menurutnya, para pelaku pelemparan batu ini dapat diancam dalam UU Nomor 23/2007 pasal 180 yakni setiap orang dilarang menghilangkan atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan tidak berfungsinya sarana dan prasarana perkeretaapian.
“PT Kereta API Indonesia (PT KAI)pun melakukan berbagai upaya untuk menimalisir dampak pelemparan. Mulai dari pemasangan teralis pada lokomotif untuk melindungi awak, masisnis dalam menjalankan tugasnya, penggantian jendela gerbong menggunakan akrilik hingga upaya hukum. Merekapun berkoordinasi dengan aparat Kepolisian, tokoh masyarakat dan komunitas untuk terus menerus mengadakan sosialisasi,”ujarnya.
Ifan menjelaskan, kegiatan IRPS yang bekerjasama denga Humas PT KAI Daop 1 melakukan sosialisasi pencegahan pelemparan kereta api di SDN 01/02 Mekasari dan SMK Budi Perkasa yang berdekatan dengan rel kereta api. IRPS dan PT KAI berharap dapat mengurangi niat para siswa melakukan pelemparan kereta api.
“Kami menyadari betul bahwa kegaiatan pelemparan ini sangat berbahaya dan dampaknya sangat mengerikan seperti mengalami kebutaan salah satu karyawan PT KAI. Dari berbagai upaya yang dilakukan upaya pencegahan yang terbaik. Kami komunitas pecinta kereta api atau IRPS yang cukup lama berkiprah merasa turut bertanggung jawab untuk mengenalkan cinta kereta api pada anak-anak dan mengajari anak-anak cinta akan kereta api sehingga mereka cinta kereta api nantinya anak-anak tidak lagi melempar,”jelasnya. (a.syauqi/irps.jakk)
Foto: Gulalives.com