
Lokomotif CC2018916 setelah menjalani proses rekayasa teknik di Balai Yasa Yogyakarta (Aryo Hartanto Wibowo/IRPS Yogyakarta)
IRPS Yogyakarta menghadiri peluncuran lokomotif CC2018916 hasil rekayasa teknik di Balai Yasa Yogyakarta, Sabtu, 19 Juli 2025. Peluncuran lokomotif ini dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo bersamaan dengan rangkaian kegiatan jambore Indonesian Railways Cyclist Community (IRCC).
Lokomotif ini merupakan inovasi dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Balai Yasa Yogyakarta. Rekayasa teknik yang dilakukan pada lokomotif ini di antaranya penambahan sistem kontrol terkomputerisasi dengan layar pemantau, penggantian main generator dengan alternator yang memiliki kinerja lebih baik, penambahan rem dinamik, dan perubahan sistem dari DC-DC menjadi AC-DC. Hasilnya, lokomotif CC2018916 kini mampu menelurkan tenaga hingga 2.100 tenaga kuda dari sebelumnya 1.950 tenaga kuda.

Lokomotif CC2018916 kini dengan rem dinamik dan livery yang sedikit berbeda (Aryo Hartanto Wibowo/IRPS Yogyakarta)
Lokomotif CC2018916 sendiri merupakan lokomotif yang berpindah dari Depo Lokomotif Kertapati, Palembang, ke Depo Lokomotif Sidotopo, Surabaya pada akhir 2024 lalu. Lokomotif ini merupakan modifikasi dari lokomotif BB20345 di tahun 1989 dengan spesifikasi asli tanpa rem dinamik yang tetap dipertahankan usai modifikasi. Setibanya di Jawa, lokomotif CC2018916 hanya digunakan untuk langsir di Surabaya dan Yogyakarta sebelum ditarik ke Balai Yasa Yogyakarta untuk proses rekayasa teknik.
Karena merupakan lokomotif asal Depo Lokomotif Kertapati, lokomotif CC2018916 awalnya tetap mengenakan livery merah-biru tahun 1991-2007. Setelah proses rekayasa teknik dilakukan, lokomotif ini mengenakan livery Next Step sebagaimana umumnya lokomotif selain lokomotif vintage livery di Pulau Jawa, namun dengan tambahan garis jingga tipis memanjang di sepanjang tutup mesin pada bagian bawah logo KAI.
Rencananya, KAI akan memperluas implementasi rekayasa teknik ini ke lokomotif-lokomotif lainnya secara bertahap. Hal ini menjadi langkah strategis yang tak terelakkan untuk menjawab perkembangan kebutuhan mobilitas masyarakat, serta bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan biaya pemeliharaan serta meningkatkan keandalan dan produktivitas sarana.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻