Pabrik Gula (PG) Medari merupakan salah satu pabrik gula yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Terletak di Caturharjo, Sleman, Yogyakarta, rencana pembangunan pabrik gula ini muncul pada tahun 1906 dan mulai dibangun pada tahun 1908.
Letaknya dekat dengan jalur kereta api Yogyakarta-Magelang-Ambarawa-Kedungjati yang dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Untuk mengakomodasi kegiatan produksi pabrik, di Stasiun Medari dibangun percabangan ke PG Medari. Keberadaan jalur cabang ini awalnya memudahkan proses pendatangan mesin-mesin pabrik buatan Machinefabriek Gebr Stork & Co menuju ke lokasi pembangunan pabrik. Setelah pabrik beroperasi, percabangan ini digunakan pula untuk mengangkut produksi seperti gula dan molase atau tetes tebu.
PG Medari juga merupakan salah satu pabrik gula terbesar di Yogyakarta dengan luas ladang perkebunan mencapai 2.363 bouw atau 1.654 hektar. Luas tersebut bertambah sehubungan dengan pembelian lahan perkebunan di sekitarnya pada tahun 1920. Penambahan luas kebun ini selanjutnya diikuti dengan pembaruan mesin pabrik, yang sebelumnya menggunakan mesin uap kemudian diperbarui menjadi mesin listrik yang sumbernya berasal dari pembangkit. Di samping itu dibangun pula cerobong asap baru setinggi 45 meter pada tahun 1921.
Untuk mengangkut panen tebu ke pabrik, PG Medari juga memiliki armada 8 lokomotif lori dan 200 gerbong, serta menyewa armada milik NIS untuk membawa tebu. Pada era agresi militer, PG Medari juga sempat digunakan oleh tentara sekutu.
Seiring dengan ditutupnya jalur kereta api Yogyakarta-Magelang pada 1974, jalur ini pun ikut ditutup dan menyerah pada pesatnya pembangunan. Namun, sisa-sisa kejayaannya masih bisa kita jumpai disana. Saat ini PG Medari sudah tidak lagi memproduksi olahan tebu dan berubah menjadi sebuah pabrik pakaian batik.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻
Sumber gambar:
- Historisch Centrum Overijssel te Zwolle
- Delpher.nl
- ubl.webattach.nl