0819-0808-0450 humas@irps.or.id
kanopi stasiun angke

Stasiun Angke dengan kanopi di jalur 1 (Istimewa)

Stasiun Angke saat ini adalah stasiun perhentian KRL Commuter Line dengan tiga jalur, di mana jalur 1 adalah jalur belok yang juga digunakan untuk KRL dengan tujuan akhir stasiun tersebut. Di masa lalu, Stasiun Angke ternyata sempat memiliki sebuah kanopi kayu yang menutupi jalur 1.

Kanopi ini merupakan pindahan dari Stasiun Meester Cornelis milik perusahaan Nederlandse Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Saat bekas Stasiun Meester Cornelis milik NIS tidak lagi digunakan untuk angkutan penumpang karena perannya telah tergantikan oleh Stasiun Manggarai baru yang dibangun oleh Staattsspoorwegen (SS) pada tahun 1918.

Selain pernah memiliki kanopi, Stasiun Angke juga dahulu memiliki 4 jalur. Di zaman kolonial Belanda, Stasiun Angke juga melayani percabangan menuju Batavia yang melewati daerah Asemka. (Spoorwegstations op Java)

Kanopi stasiun lama ini pun dipindahkan ke Stasiun Angke yang saat itu masih bernama Halte Angke. Bekas Stasiun Meester Cornelis NIS ini sendiri posisinya terletak di titik awal percabangan jalur menuju Depo KRL Bukit Duri. Kini, bekas stasiun tersebut sudah hilang tak berbekas.

Dikarenakan bangunan Halte Angke berukuran cukup kecil dan tidak terlalu tinggi, maka tiang-tiang penopang kanopi pun harus dipangkas menyesuaikan dengan tinggi bangunan halte. Hal ini berakibat pada jalur 1 Angke menjadi tidak dapat dilalui oleh kereta karena ruang bebas atap yang tidak memungkinkan. Namun, SS tetap mengambil keputusan ini demi melestarikan dan menjaga keaslian dari kanopi tersebut.

Stasiun Meester Cornelis NIS (KITLV Leiden)

Kanopi Stasiun Angke masih tetap dilestarikan oleh PJKA saat dilakukan elektrifikasi pada tahun 1986. Sayangnya, kanopi ini dibongkar pada tahun 1998-99 saat dilakukan rombakan besar-besaran pada emplasemen Stasiun Angke yang juga sekaligus penggantian sistem persinyalan dari mekanik ke elektrik.

Salam preservasi 🤜🤛

Loading