Hari Minggu tanggal 28 Mei 2018 IRPS SM chapter Karawang dan para pecinta kereta api yang berdomisili di Cikampek melakukan kegiatan napak tilas jalur KA non aktif lintas Cikampek – Wadas.
Kegiatan yang dikordinir oleh Ferry Dwi Utomo dimulai pada pukul 13.00 WIB berkumpul di depan Stasiun Dawuan. Penelusuran pertama adalah mengecek dan meninjau ulang bekas jembatan KA yang berada tidak jauh dari bekas halte Pawarengan. Jembatan KA ini membentang di atas irigasi, bentuk konstruksi rangka bawah masih bisa dilihat walaupun konstruksi atasnya sudah dimodifikasi menjadi jembatan jalan raya.
Setelah meninjau jembatan KA Pawarengan, dilanjutkan menyusuri jalan raya Pawarengan – Lemah Abang Wadas, menurut warga sekitar dahulu memang jalan raya tersebut bekas jalur KA sampai dengan Stasiun Lemah Abang Wadas. Oleh karena itu sering dijumpai patok patok aset KAI di sepanjang jalan. Setelah berjalan kurang lebih 2 km rombongan tim menjumpai lagi bekas jembatan KA. Sebelum masuk ke halte Rawagempol tim berhenti dan meneiliti konstruksi jembatan rangka bawah dan bagian atas jembatan. Sama seperti sebelumnya, jembatan Rawagempol ini sekarang sudah berfungsi sebagai jalan raya namun kondisinya masih cukup bagus dan masih terlihat sisa konstruksi jembatan KA.
Tidak jauh dari jembatan Rawagempol terdapat satu satunya halte unik yang masih tersisa di lintas Cikampek – Wadas, halte ini bernama halte Rawagempol. Kondisi halte masih cukup bagus dan terawat. Saat ini bangunan halte digunakan sebagai pos kamling, walaupun sudah tidak lagi digunakan sebagai halte KA, halte Rawagempol masih menyisakan bekas kawat sinyal dan ruang loket yang cukup terawat. Menurut warga sekitar dahulu halte Rawagempol memiliki dua jalur KA atau 2 emplasemen, namun sekarang sudah tertutup dengan jalan raya yang berada di depan halte.
Setelah cukup lama mengamati Halte Rawagempol, perjalanan dilanjutkan ke Stasiun Lemahabang Wadas. Di tengah perjalanan, tim sempat melakukan wawancara dengan saksi sejarah yang pernah mengalami kejayaan jalur KA Cikampek – Wadas yaitu Abah warga desa Pasirtanjung. Menurut cerita beliau di antara jalur Rawagempol – Lemahabang Wadas, ada satu lagi halte yang dahulu pernah digunakan untuk mengisi air lokomotif seri lok TC dan bercerita mengenai perjalanannya kala itu.
Usai mewawancara, dilakukan berfoto bersama dengan narasumber dan kemudian melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Lemahabang Wadas.
(Ferry Dwi Utomo)