0819-0808-0450 humas@irps.or.id

Pada hari Minggu, 3 September 2010 Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Yogyakarta yang terdiri dari Fajar Arifianto, Rezza Habibie, Prasetyo Muhamad, Yuda Nugrahadi dan Narendro Anindito melakukan napak tilas jalur non aktif Yogyakarta-Magelang.

para-pemburu jejak kereta api

Yuda, Narendro, Rezza Habibie, Fajar dan Prasetyo

Sepanjang penyusuran di Jalan Magelang, selepas Terminal Jombor hingga wilayah Tempel di perbatasan DIY-Jateng, IRPS YK mengamati sekeliling dengan seksama, mencari-cari peninggalan rute yang mulai dioperasikan pemerintah kolonial Belanda pada 1 Juli 1898 itu.

Selain jembatan dan rel yang tersisa, beberapa bekas stasiun juga masih ditemukan di rute itu meski sudah beralih fungsi menjadi pos polisi (Mlati), markas militer (Beran), posyandu (Medari), dan taman kanak-kanak (Tempel). IRPS juga menjumpai bekas tiang telegraf, tiang sinyal, menara air untuk kereta uap, dan palang pintu perlintasan yang sebagian besar kondisinya sangat mengenaskan karena dimakan usia.