
Rangkaian Parade Kereta Api dengan Livery dari Masa ke Masa berhenti di Stasiun Mojokerto untuk prosesi putar lokomotif (Muhammad Pascal Fajrin/IRPS Jakarta)
Melanjutkan kesuksesan Parade Lokomotif dengan Varian Livery Terbanyak pada HUT ke-79 KAI di tahun 2024, IRPS bersama KAI Daop 8 Surabaya kembali menggelar parade kereta api bertajuk Parade Kereta Api dengan Livery dari Masa ke Masa pada Minggu (28/9) lalu.
Dengan rute Surabaya Gubeng-Wonokromo-Sidoarjo-Tulangan-Mojokerto-Krian-Wonokromo-Surabaya Gubeng, parade kereta api ini berhasil mengundang perhatian yang jauh lebih luas dari parade lokomotif di tahun 2024. Sebagaimana parade lokomotif, parade kereta api ini tak hanya menjadi magnet untuk pecinta kereta api yang berbondong-bondong datang dari segala penjuru, namun juga untuk warga di sekitar rel dan juga petugas di atas kereta maupun di stasiun yang dilewati.
Jika parade lokomotif lebih digandrungi oleh pecinta kereta api dari seantero negeri, maka parade kereta api juga diramaikan oleh masyarakat umum yang berasal dari sekitar rel. Tak sedikit dari masyarakat yang sampai melakukan siaran langsung menggunakan aplikasi media sosial. Pun begitu dengan masyarakat yang sedang berkendara di jalan raya yang paralel dengan jalur KA yang dilalui oleh parade kereta api.
Susunan Rangkaian Parade Kereta Api dengan Livery dari Masa ke Masa
Terdapat 15 kereta dalam rangkaian parade kereta api, yaitu 11 kereta dengan livery dari masa ke masa, 1 kereta petani untuk peragaan busana adat Nusantara di atas kereta, 2 kereta eksekutif untuk mengangkut tamu VIP, dan 1 kereta pembangkit. Rangkaian parade kereta api ini dihela oleh kedua lokomotif vintage livery milik Depo Sidotopo, yaitu lokomotif CC2018348 dengan livery merah-biru era 1991-2007 dan lokomotif CC2030203 dengan livery putih dua garis biru era 1995-2012.
Sementara ke-11 kereta dengan livery dari masa ke masa menggunakan livery yang berbeda-beda dengan rentang waktu 1970-2008. Adapun livery yang digunakan adalah livery kereta eksekutif dan bisnis era 1970an warna putih-merah, livery kereta bisnis warna hijau tahun 1986, livery kereta era PERUMKA tahun 1990an dengan warna dasar biru tua dengan corak biru muda untuk kelas eksekutif, hijau untuk kelas bisnis, dan merah untuk kelas ekonomi di sekitar jendela.

Dalam parade kereta api ini, peserta diwajibkan mengenakan busana adat Nusantara (Muhammad Pascal Fajrin/IRPS Jakarta)

Kereta petani yang digunakan untuk peragaan busana adat Nusantara (Muhammad Pascal Fajrin/IRPS Jakarta)

Antusiasme peserta saat KLB bersilang dengan KA angkutan BBM di Stasiun Sidoarjo (Muhammad Pascal Fajrin/IRPS Jakarta)
Kemudian ada pula livery kereta eksekutif Argo warna putih dengan corak abu-abu di sekitar jendela serta livery kereta eksekutif dan bisnis warna putih dengan corak kuning gading di sekitar jendela tahun 1995, livery KA Argo Bromo Anggrek tahun 1997, livery kereta eksekutif non-Argo warna putih motif toska tahun 1999, livery kereta eksekutif KA kelas campuran warna biru-putih tahun 2006, dan livery kereta ekonomi oranye motif daun tahun 2008.
Seluruh rangkaian acara Parade Kereta Api dengan Livery dari Masa ke Masa ini sekaligus juga memecahkan dua rekor MURI. Rekor MURI pertama yaitu “Parade Kereta dengan Jenis Livery Terbanyak”, dipecahkan lewat susunan rangkaian KLB. Sedangkan rekor MURI kedua yaitu “Peragaan Busana Pertama di Dalam Kereta” yang akan dipecahkan lewat peragaan busana adat Nusantara yang diikuti oleh peserta parade di dalam kereta angkutan petani. Penganugerahan rekor MURI dilakukan di Stasiun Tulangan.
Kembali ke Surabaya
Usai berhenti sekitar dua jam di Stasiun Tulangan, rangkaian parade kereta api bertolak menuju Stasiun Mojokerto untuk prosesi putar posisi lokomotif sebelum kembali ke Surabaya lewat Krian. Prosesi putar posisi lokomotif tidak dilakukan di Stasiun Tarik seperti pada parade lokomotif karena panjangnya rangkaian parade yang menyamai susunan rangkaian KA Jayakarta.
Acara selesai setelah rangkaian KLB tiba kembali di Stasiun Surabaya Gubeng dan tamu undangan turun dari rangkaian KLB. IRPS mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada KAI Daop 8 Surabaya yang telah kembali mewujudkan perhelatan yang sangat megah ini. Semoga parade kereta api selalu menjadi suatu kegiatan yang rutin dilakukan di tahun-tahun berikutnya.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻