0819-0808-0450 humas@irps.or.id
kereta rel diesel nambo

Rangkaian kereta rel diesel (KRD) di Stasiun Nambo (Paulus Soni Gumilang/IRPS Jakarta)

Sebelum KRL Commuter Line beroperasi di jalur ini mulai 1 April 2015, kereta rel diesel (KRD) melayani pengangkutan penumpang di jalur cabang sepanjang 14,009 km antara Stasiun Citayam dan Stasiun Nambo yang awalnya memang belum terelektrifikasi listrik aliran atas. Meskipun jalur ini selesai dibangun pada tahun 1997, namun pengoperasian KRD menuju Stasiun Nambo baru dimulai di tahun 2000 dengan rute Tanah Abang-Nambo (PP) dengan hanya menggunakan 2 unit KRD (1 set) per rangkaian.

Tentu saja, KRD yang digunakan untuk layanan ke Nambo adalah KRD seri 302 buatan Jepang. Sebelumnya, di wilayah Daop 1 Jakarta KRD-KRD ini pernah digunakan untuk layanan KA komuter seperti Depok Ekspres, Bekasi Ekspres, bahkan juga pernah melayani ke Tangerang dan Serpong. Selain itu, KRD seri 302 juga digunakan untuk layanan KA ke Purwakarta yang berada di bagian utara Daop 2 Bandung. Namun, beberapa layanan komuter ekspres pada saat itu mulai digantikan dengan KRL seri 6000 hibah dari Biro Transportasi Kota Tokyo.

Emplasemen Stasiun Nambo dari atas kereta rel diesel (KRD) yang melayani rute Tanah Abang-Nambo pulang-pergi (Paulus Soni Gumilang/IRPS Jakarta)

Beberapa unit KRD yang berkedudukan di Daop 1 Jakarta pernah digunakan untuk perjalanan ke Nambo. Di antaranya KD3-87227 dan KD3-80209 yang di kemudian hari eksteriornya dipermak dan dikirim ke Lampung untuk operasional KRD Ruwa Jurai relasi Tanjung Karang-Kotabumi (PP). Bahkan beberapa unit KRD di antaranya menggunakan skema warna yang mungkin hanya ada di Daop 1 Jakarta. Seperti misalnya skema warna biru tua-biru muda dengan garis kuning, biru tua dengan garis kuning, bahkan oranye dengan garis kuning mengikuti KRL Rheostatik pada saat itu.

Saat itu, KRD Nambo memiliki hanya dua jadwal pemberangkatan, yaitu pagi dan sore. Di pagi hari, KRD Nambo melayani penumpang ke arah Jakarta. Sedangkan di sore hari, KRD Nambo melayani penumpang kembali ke Nambo. Namun, pada papan informasi jadwal KA yang kemudian ditemukan di Stasiun Cibinong, tujuan akhir KRD Nambo sebenarnya ditulis hanya sampai Stasiun Depok. Ini mirip seperti KRD Bumi Geulis relasi Bogor-Sukabumi (PP) yang jika sedang pulang ke Tanah Abang seringkali mengangkut penumpang dari dan ke Tanah Abang, bahkan bisa berhenti di stasiun-stasiun antara Bogor dan Tanah Abang jika ada penumpang yang meminta.

Layanan KRD di jalur ini berhenti pada tahun 2006. Jalur Citayam-Nambo pun sempat nonaktif selama 7 tahun sebelum di tahun 2013 melayani perjalanan KA angkutan semen tujuan Surabaya. Elektrifikasi jalur dilakukan pada 2014-2015, awalnya hanya untuk menjadikan Stasiun Nambo sebagai lokasi stabling KRL. Namun dalam perkembangannya, jalur ini kemudian melayani KRL Commuter Line, dan aktivitas pengangkutan penumpang pun bergeliat kembali hingga hari ini.

Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻