0819-0808-0450 humas@irps.or.id
talkshow pelecehan gambir

Pemaparan narasumber dalam talkshow anti pelecehan seksual di Stasiun Gambir (Heru Subekti/IRPS Jakarta)

Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) berkolaborasi dengan KAI Daop 1 Jakarta mengkampanyekan anti pelecehan dan kekerasan seksual lewat sebuah talkshow bertema “Stop Pelecehan, Jangan Diam, Jangan Biarkan”. Acara ini berlangsung di Stasiun Gambir, Selasa (24/6).

Kampanye anti pelecehan dan kekerasan seksual ini mengundang sejumlah narasumber. Narasumber yang hadir adalah Psikolog Vivi Ade Cerliana, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Penduduk Provinsi DKI Jakarta Iin Mutmainah, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Metro Jakarta Pusat Kompol Karyono, dan Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko.

Wakil Ketua Umum IRPS Cahyo Hening Harimurti memberikan sambutan (Heru Subekti/IRPS Jakarta)

Dalam talkshow “Stop Pelecehan, Jangan Diam, Jangan Biarkan” ini, Psikolog Vivi mengajak korban tindak pelecehan atau kekerasan seksual untuk berani melapor sesuai dengan tema acara. Vivi menegaskan bahwa korban akan dilindungi oleh hukum yang berlaku, begitu juga dengan masyarakat yang melaporkan kejadian tersebut. Ia juga mengapresiasi langkah-langkah KAI sebagai contoh bagi transportasi publik lainnya dalam menerapkan protokol pencegahan dan penanganan pelecehan seksual.

Selain itu, Psikolog Vivi juga memberikan tips untuk melawan pelaku pelecehan seksual, di antaranya dengan menjatuhkan mental si pelaku. Menurut Psikolog Vivi, cara ini ampuh karena akan membuat pelaku merasa sangat malu hingga mengurungkan niatnya untuk berbuat yang tidak-tidak.

Senada dengan Psikolog Vivi, Humas Daop 1 Jakarta menekankan bahwa kereta api adalah salah satu moda transportasi publik yang paling aman, di mana KAI terus berkomitmen mencegah tindak kekerasan atau pelecehan seksual di stasiun maupun selama perjalanan kereta. Humas Daop 1 Jakarta menyarankan agar segera melaporkan kejadian melalui kanal-kanal resmi KAI seperti media sosial atau call center.

Humas Daop 1 Jakarta juga menyatakan bahwa KAI akan memberlakukan blacklist pada penumpang yang melakukan pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api. Kebijakan ini bertujuan memberikan efek jera serta mencegah kejadian serupa di masa depan.

Suasana talkshow anti pelecehan seksual di Stasiun Gambir (Heru Subekti/IRPS Jakarta)

Wakasat Reskrim Kompol Karyono, yang juga seorang “rombongan kereta”, mengingatkan bahwa korban pelecehan seksual agar tidak main hakim sendiri kepada pelaku jika berada di ruang publik seperti di dalam kereta api. Menurut Wakasat Reskrim, pelaku sebaiknya dilaporkan ke petugas yang ada di atas kereta untuk kemudian diproses lebih lanjut.

Usai talkshow, acara berlanjut dengan penandatanganan petisi secara simbolis oleh narasumber dan undangan yang dilanjutkan dengan penandatanganan petisi oleh khalayak umum yang berada di Stasiun Gambir maupun di atas KA Brawijaya dan KA Argo Sindoro yang jadwal keberangkatannya bertepatan dengan usainya talkshow. Acara kemudian ditutup dengan hiburan musik.

IRPS bersama KAI Daop 1 Jakarta berharap melalui kampanye ini, pengguna jasa kereta api lebih peduli terhadap pencegahan tindak pelecehan dan berani melapor jika terjadi kekerasan seksual di transportasi publik, khususnya kereta api.

Oleh Tim IRPS Wilayah Jakarta