Di Yogyakarta, terletak di antara Stasiun Lempuyangan dan Balai Yasa Yogyakarta, berdiri sebuah balai pelatihan untuk calon masinis yang akan mengoperasikan kereta milik KAI. Balai pelatihan yang kini bernama Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo ini cukup luas dan bahkan dilintasi jalur kereta api di bagian dalamnya. Ternyata, BPTT Darman Prasetyo telah berdiri sejak lama.
Balai pelatihan ini berdiri dengan nama Pusat Pendidikan dan Latihan Diesel (PPLD) pada tahun 1973, untuk mempersiapkan peralihan masinis dari traksi uap ke traksi diesel. PPLD berdiri di sebagian lahan yang dulunya menjadi bagian dari roundhouse Yogyakarta yang terhubung ke Balai Yasa Yogyakarta. Di tahun 1980, namanya berubah menjadi Balai Pendidikan dan Pelatihan Traksi di tahun 1980. Kemudian, namanya berubah lagi menjadi BPTT Yogyakarta sebelum menjadi BPTT Darman Prasetyo.
Darman Prasetyo sendiri adalah masinis KRL yang gugur dalam kecelakaan antara KRL 1131 dan truk tangki BBM di dekat Bintaro pada tahun 2013. Sebagai penghargaan atas kegigihannya dalam bertugas dan menyelamatkan penumpang KRL, KAI memberi penghargaan dengan mengabadikan namanya menjadi nama BPTT Yogyakarta. Kedua rekannya yang juga gugur dalam peristiwa yang sama, Agus Suroto dan Sofyan Hadi juga diabadikan menjadi nama dua balai pelatihan milik KAI lainnya.
BPTT menjadi tempat pendidikan bagi calon masinis di lingkungan KAI. Paling tidak selama 17 bulan, seorang calon masinis akan menjalani pendidikan hingga akhirnya bisa mengemudikan kereta api. BPTT memiliki koleksi potongan kabin lokomotif BB30133, lokomotif BB20103, dan kereta eksekutif K1 0 55 02. Selain itu, BPTT memiliki simulator meja layan lokomotif dengan instrumen pengereman dan klakson, koleksi bogie dan perangkatnya, serta dua unit simulator kereta api digital. BPTT juga memiliki koleksi miniatur kereta api.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻