Perusahaan Electrische Staatsspoorwegen (ESS) mendatangkan armada Kereta Rel Listrik (KRL) pada rentang tahun 1924-1927 untuk melayani lintas serta operasional kereta listrik di kompleks Kota Batavia dan jalur KA menuju ke Buitenzorg. KRL ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu kereta motor (motorrijtuig) dan kereta pengikut (volgrijtuig).
Kereta motor dan kereta pengikut yang berjumlah 50 unit ini terdiri dari 5 seri kereta, yakni seri MBCW-100, MABDW-200, MBDW-300, MBDW-400, dan VCW-700. Di tahun 1930, sistem penomoran untuk MBCW-100, MBDW-300, dan MBDW-400 diubah menjadi MABW-100, MABDW-300, dan MABDW-400 di mana juga terdapat modifikasi pada interior kereta untuk menggantikan atau menambah kelas layanan pada unit kereta.

KRL seri MBDW-300 dan MBDW-400, di kemudian hari menjadi MABDW-300 dan MABDW-400, memiliki bentuk yang identik dengan perbedaan pada komponen kelistrikan
ESS memesan KRL dari tiga pabrik yang berbeda di Belanda. Ketiga pabrik tersebut adalah Nederlandsche Fabriek van Werktuigen en Spoorwegmaterieel (Werkspoor), Allan & Co’s Koninklijke Nederlandsche Fabrieken van Meubelen en Spoorwegmaterieel (Allan), dan Koninklijke Fabriek van Rijtuigen en Spoorwagens J.J. Beijnes (Beijnes).
Komponen kelistrikan dan sistem pengereman udara untuk KRL-KRL ini dipasok oleh General Electric dan Westinghouse Electric Corporation dari Amerika. Tampilan, konstruksi, dan desain KRL ini mengadopsi desain dari kereta interurban di negara Amerika pada masa itu, dan merupakan konstruksi yang cukup asing serta belum pernah digunakan di Belanda sebelumnya.

KRL seri VCW-700 memiliki dimensi yang lebih pendek dari seri-seri lainnya, serta tak memiliki sistem penggerak
KRL dirancang dengan alat perangkai tipe genggam khas Amerika, yang kelak menjadi alat perangkai standar perkeretaapian Indonesia pasca tahun 1950. Tipe coupler genggam yang digunakan merupakan tipe Henricot yang memiliki slot untuk dipasangi perdijk, yakni konverter ke alat perangkai tipe Norwegia (ganco) jika ingin digandengkan dengan kereta dengan alat perangkai jenis tersebut seperti misalnya lokomotif uap ketika KRL akan dilangsir di jalur tanpa elektrifikasi.
KRL menggunakan bogie tipe Cradle, tipe bogie yang banyak digunakan oleh sarana kereta penumpang milik perusahaan SS pada masa itu. Dari ke-50 unit KRL tersebut, kini tersisa hanya dua unit saja yang masih tersimpan di Balai Yasa Manggarai yaitu MCDW-301 eks MABDW-301 eks MBDW-301, dan VCW-713.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻