0819-0808-0450 humas@irps.or.id
napak tilas ubrug

Kereta listrik dari dulu, kini, dan nanti: Lokomotif ESS 3200, KRL ESS, KRL JR 205, dan KRL SFC120-V dalam banner acara Napak Tilas PLTA Ubrug

KAI Commuter berkolaborasi dengan PLN Indonesia Power dan Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) menyelenggarakan kick-off rangkaian peringatan 100 tahun operasional kereta listrik di Indonesia dengan melakukan napak tilas di PLTA Ubrug yang berlokasi di tepian Sungai Cicatih, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (26/2).

Hadir dalam acara ini VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus beserta jajaran, Manajer Administrasi PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Huta Rianto beserta jajaran, serta Ketua Umum IRPS Ricki Dwi Agusti. Selain itu, acara ini turut mengundang komunitas pecinta kereta api, Millenials KCI, Commuter Soulmate, Humas Grup KAI, komunitas jalanan, serta anak-anak yatim-piatu setempat.

Baris depan dari kiri ke kanan: Manajer Administrasi PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Huta Rianto, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, Ketua Umum IRPS Ricki Dwi Agusti, dan Kepala PLTA Ubrug Yanto

Rangkaian acara dimulai dengan kumandang lagu “Indonesia Raya” yang dilanjutkan dengan pembacaan doa, penayangan video sejarah operasional KRL, serta sambutan-sambutan dari Ketua Umum IRPS, VP Corporate Secretary KAI Commuter, dan Manajer Administrasi PLN Indonesia Power UBP Saguling.

Ketua Umum IRPS memberikan sambutan

“PLTA Ubrug menurut kami sangat luar biasa, sampai hari ini masih bisa beroperasi, dan saat ini kita lebih banyak tahu bahwa PLTA Ubrug mengalirkan listrik ke jaringan kereta listrik di Jakarta, dahulu Batavia”, kata Ketua Umum IRPS Ricki Dwi Agusti dalam sambutannya.

“Kita semua di sini cinta dengan kereta api, cinta dengan KRL, cinta dengan sejarahnya bahwa sejarah itu penting dalam pembangunan Indonesia termasuk di bidang transportasi”, tambah Ricki. “Tujuan kami mengajak semua ke sini sebagai edukasi pada semuanya bahwa PLTA Ubrug ini adalah saksi bisu utama dalam pembangunan KRL di Batavia”, pungkas Ricki.

VP Corsec KAI Commuter memberikan sambutan

“Suatu kebahagiaan bagi kami dapat menapaktilasi sejarah KRL di Indonesia, kebetulan kita baru saja mendatangkan KRL baru, saat ini sedang diujicoba KRL dari Tiongkok yang akan melayani masyarakat khususnya di Jabodetabek”, kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam sambutannya.

“Kami berharap acara hari ini menjadi momentum untuk terus melaksanakan kegiatan peringatan 100 tahun operasional KRL di Indonesia untuk mengedukasi masyarakat bahwa KRL tidak beroperasi begitu saja tapi memiliki nuansa perjuangan yang begitu panjang”, tambah Joni seraya menjelaskan rangkaian kegiatan peringatan 100 tahun operasional KRL di Indonesia.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap KRL, kami sangat berterima kasih kepada IRPS yang menginisiasi acara ini serta kepada Grup PLN yang telah mendukung operasional KRL sehingga KRL bisa beroperasi dengan baik”, pungkas Joni.

Manajer Administrasi PLN Indonesia Power UBP Saguling Huta Rianto memberikan sambutan

“PLTA Ubrug yang kini berusia 102 tahun ini bagian dari sub unit kami di UBP Saguling, yang juga membawahi 8 PLTA lain, para ‘nenek moyang’ kita”, kata Manajer Administrasi PLN Indonesia Power UBP Saguling Huta Rianto.

“Seiring dengan semangat pemerintah terkait dengan net zero emission, semua moda transportasi mengurangi emisi, saya berharap KAI Commuter menjadi tulang punggung transportasi masyarakat”, pungkas Huta.

Penyerahan santunan kepada anak yatim-piatu

Penyerahan cinderamata antara KAI Commuter dan PLN Indonesia Power UBP Saguling

Sesi pemotongan tumpeng

Acara berlanjut dengan penyerahan cinderamata secara simbolis yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim-piatu yang diserahkan secara simbolis oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dan Public Relations Manager KAI Commuter Leza Arlan.

Kemudian acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng dan diakhiri dengan foto bersama yang dilanjutkan dengan acara inti yaitu site visit ke dalam PLTA Ubrug melihat bagian-bagian bersejarah dari PLTA Ubrug yang masih memiliki benda-benda antik seperti turbin buatan tahun 1923 dan 1936, serta crane buatan 1923.

Peserta acara melihat pipa inlet PLTA Ubrug

Suasana di ruang turbin dan generator

PLTA Ubrug adalah satu dari dua PLTA yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk mengalirkan listrik guna operasional kereta listrik di Jakarta, dahulu Batavia. PLTA ini dibangun mulai 1919 dan beroperasi sejak 1923, mengalirkan listrik 70 kilovolt menuju gardu yang dibangun di Bogor, Depok, Jatinegara, dan Ancol.

PLTA Ubrug adalah PLTA yang menyuplai listrik untuk rute Tanjung Priok-Jatinegara yang merupakan rute pertama kereta listrik di Indonesia yang diresmikan pengoperasiannya oleh anak usaha dari perusahaan kereta api pemerintah kolonial Hindia Belanda, Staatsspoorwegen, yaitu Electrische Staatsspoorwegen pada 6 April 1925.

VP Corsec KAI Commuter mendapatkan penjelasan tentang PLTA Ubrug dari Humas PLN Indonesia Power UBP Saguling Suprapto

Public Relations Manager KAI Commuter mendapat penjelasan dari Kepala PLTA Ubrug

VP Corsec KAI Commuter mendapat penjelasan dari Kepala PLTA Ubrug

Pengoperasian kereta listrik sejak tahun 1925 melalui proses yang sangat panjang sejak tahun 1911, di mana pemerintah kolonial terus melakukan studi ke Eropa yang kemudian menghasilkan keputusan bahwa pembangunan jaringan kereta listrik layak dilakukan.

Pembangunan jaringan kereta listrik di Batavia dilakukan mulai 1924, dengan uji coba jaringan kereta listrik mulai 24 Desember 1924. Pada 1 Maret 1925, jaringan elektrifikasi sudah siap dioperasikan. Saat pengoperasiannya pada 6 April 1925, kereta listrik di Batavia terdiri dari lokomotif listrik untuk menghela KA ekspres dan KA barang, serta KRL untuk angkutan komuter.

Foto bersama di depan gedung PLTA Ubrug

Sejak saat itu, kereta listrik menjadi sistem transportasi yang modern dan bersih dari dulu, kini, dan nanti, yang selalu menjadi andalan masyarakat di sekitar wilayah yang dilewatinya. Kereta listrik terus berbenah dan memperluas jaringannya agar menjangkau masyarakat lebih luas, serta menumbuhkan kecintaan dari masyarakat kepada kereta listrik.

Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻

Loading