Jika kalian melewati Jalan Prapanca Raya di daerah Blok A, Jakarta Selatan, maka kalian akan menemukan sebuah benda yang bentuknya kelihatan tidak asing dan familiar. Ya, benda tersebut adalah tuas sinyal (perkakas handel) tipe Alkmaar. Perkakas handel ini dipajang tepat di depan sebuah toko pakaian/butik.
Perkakas handel Alkmaar merupakan salah satu tipe perkakas yang pernah digunakan dalam persinyalan mekanik di Indonesia, sejak era Hindia Belanda hingga kemerdekaan. Tipe ini disebut “Alkmaar” karena dibuat oleh pabrik Alkmaar, Belanda. Lalu, bagaimana bisa tuas sinyal ini tersasar hingga ke kawasan ‘elit’ dan jauh dari rel kereta?
Tuas sinyal ini merupakan kepunyaan si pemilik toko yang kebetulan adalah seorang kolektor barang-barang antik, salah satunya adalah perkakas handel Alkmaar ini, yang konon beliau membelinya dari sebuah pasar loak. Tidak diketahui handel ini merupakan bekas handel dari stasiun dan lintas mana. Cukup beruntung beliau memilih tuas sinyal ini dari sekian banyak barang antik lain koleksinya untuk dipajang dan dapat dilihat oleh umum.
View this post on Instagram
Perkakas handel ini sudah dibersihkan dan dicat ulang oleh sang pemilik, dengan warna hijau di sisi kiri dan merah di sisi kanan. Perkakas ini memiliki total 6 handel, yang terdiri dari 5 handel sinyal dan 1 handel kancing wesel. Namun, kini hanya tinggal tersisa 4 handel saja. Perlu diketahui, perkakas handel Alkmaar tidak dapat digunakan untuk melayani kedudukan (posisi) wesel, melainkan hanya melayani kancing (penguncian) wesel serta melayani persinyalan saja.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻