Jalur ganda lintas Manggarai-Depok pada awalnya sempat difungsikan oleh PJKA sebagai “jalur tunggal yang ganda” atau dalam istilah kereta api disebut sebagai sepur samping.
Rencana pembangunan jalur ganda Manggarai-Bogor sendiri pertama kali dilakukan di segmen Manggarai-Depok, yang mulai dikerjakan pada tahun 1983. Keseluruhan rel ganda pada segmen ini baru rampung dalam rentang waktu yang cukup lama, yakni hingga tahun 1992 karena masalah pada pendanaannya.
Pada masa-masa pembangunan rel ganda tersebut, petak-petak jalan antar beberapa stasiun yang sudah terlebih dahulu rampung pengerjaannya kemudian difungsikan oleh PJKA sebagai sepur samping, atau jalur tunggal ganda (contra flow). Kereta-kereta dapat berjalan secara bersamaan ke arah yang sama (baca: balapan) maupun saling berpapasan pada masing-masing relnya, menyesuaikan dengan permintaan dan kesepakatan PPKA dari stasiun yang bersangkutan.
View this post on Instagram
Rel baru yang difungsikan sebagai sepur samping ini belum memiliki tiang listrik aliran atas/LAA, dan hanya diperuntukkan kepada armada kereta rel diesel (KRD) maupun lokomotif. Sepur samping ini kemudian berubah statusnya menjadi sepur ganda permanen pada tahun 1992, bersamaan dengan rampungnya proyek jalur ganda lintas Manggarai-Depok beserta elektrifikasinya.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻