Pada tahun 2025 ini, hampir 33 tahun sudah jalur KA layang yang membentang di pusat Jakarta beroperasi, yakni jalur layang lintas Manggarai-Jakarta Kota yang diresmikan pada 5 Juni 1992. Studi mengenai rencana pembangunan jalur KA layang Manggarai-Jakarta Kota ini sendiri sudah dilakukan sejak 1982, namun pembangunan baru terealisasi pada 1986.
Pemancangan tiang pertama dari proyek jalur KA layang Manggarai-Jakarta Kota dilakukan pada 1 April 1986 oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nurjadin, yang bertempat di Stasiun Gambir. Dikarenakan beberapa faktor seperti masalah pendanaan dan biaya yang cukup mahal, proyek ini baru bisa dilanjutkan kembali pada 1988 saat masa Menteri Perhubungan Azwar Anas. Pembangunan menelan biaya sekitar 432 miliar, yang berasal dari APBN maupun pinjaman dari Jepang melalui JICA.
Jalur KA layang Manggarai-Jakarta Kota diresmikan pada 5 Juni 1992 oleh Presiden Soeharto, dengan menaiki satu rangkaian KRL Rheostatik yang dimodifikasi oleh Balai Yasa Manggarai menjadi kelas eksekutif dengan pendingin udara di Stasiun Gambir. Meskipun telah diresmikan pada 1992, namun keseluruhan pembangunan infrastruktur jalur layang seperti beberapa stasiun, peron, dan fasilitas-fasilitasnya baru rampung pada 1994, bersamaan dengan pembongkaran rel-rel lama.
View this post on Instagram
Jalur layang merupakan sebuah keputusan tepat yang diambil oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien. Keluarga Presiden sering merasa terganggu dengan kehadiran rel kereta api di area jantung Ibu Kota, dikarenakan adanya perlintasan KA yang menimbulkan macet, polusi suara yang dihasilkan oleh deru kereta api, hingga protokoler kepresidenan yang terganggu saat ada KA yang lewat di perlintasan.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻