Terdapat beberapa gerbong tua yang hingga saat ini masih terparkir di emplasemen Stasiun Cilegon. Gerobak-gerobak usang ini dahulu digunakan untuk mengangkut berbagai macam jenis barang di Cilegon, mulai dari kurs angkutan baja gulung, pasir, semen, hingga kurs angkutan batu balas.
Selain sebagai stasiun penumpang, Cilegon pada era PJKA juga merupakan stasiun barang. Gerobak-gerobak yang terparkir dan stabling di emplasemen Cilegon dahulu sebagian besar didominasi oleh kurs angkutan baja gulung. Namun, bongkar muat baja gulung ini sendiri dilakukan di pabrik Krakatau Steel melalui sebuah percabangan/sepur simpang, yang kemudian dilangsir ke emplasemen stasiun.
View this post on Instagram
Pada dekade 2000-an, aktivitas langsiran gerobak-gerobak di Cilegon pun akhirnya berhenti, baik langsiran gerobak angkutan baja gulung maupun angkutan barang lain. Layanan beserta sepur simpang ke pabrik Krakatau Steel Cilegon kemudian ditutup dan layanannya dipindah ke pabrik Krakatau Steel yang berada di Krenceng.
Kini, yang tersisa dari kejayaan angkutan barang di Stasiun Cilegon adalah 5 buah bekas gerobak tua yang terparkir di sepur 4 dan 5. Dibandingkan dengan NR milik Depo Rangkasbitung yang juga sama-sama gerobak tua, gerobak di emplasemen Cilegon ini termasuk beruntung karena mereka tidak ikut dibawa ke Pasir Bungur pada 2022 lalu untuk ditumpuk.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻