0819-0808-0450 humas@irps.or.id
aset perkeretaapian wonogiri

Fasad Stasiun Wonogiri, salah satu aset perkeretaapian utam ayang ada di kota ini

Saat ini Wonogiri menjadi stasiun akhir dari jalur kereta api Purwosari-Wonogiri. Stasiun Wonogiri yang dibuka pada tanggal 1 April 1922 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) ini menyimpan segudang jejak-jejak sejarah perkeretaapian dengan banyaknya sisa-sisa aset perkeretaapian di sekitarnya.

Jalur Purwosari-Wonogiri sehari-harinya hanya melayani satu kereta api reguler yaitu Batara Kresna dengan dua kali perjalanan pulang pergi sehari dari Purwosari menuju Wonogiri dan kembali lagi ke Purwosari. Di hari-hari tertentu, jalur ini baru akan melayani kereta luar biasa (KLB), seperti kereta ukur, kereta pengangkut batu balas, kereta pengangkut rel, dan tak terkecuali kereta wisata Jaladara yang beroperasi sampai Stasiun Solo Kota.

Emplasemen Stasiun Wonogiri

Mulanya, jalur kereta api tidak berakhir di Wonogiri. Jalur kereta api masih berlanjut ke selatan hingga Baturetno yang dibuka pada tanggal 1 Oktober 1923. Segmen Baturetno-Wonogiri ditutup pada tahun 1978 dikarenakan pembangunan Waduk Gajah Mungkur.

Semenjak beroperasinya waduk di tahun 1981, sebagian porsi dari jalur kereta api ini terendam air dan praktis tak dapat dioperasikan lagi. Konon awalnya segmen ini masih akan diaktifkan dengan peninggian jalur dan pembangunan jembatan, namun tidak dilaksanakan karena biaya yang mahal.

Peta jalur KA Purwosari-Baturetno sebelum pembangunan Waduk Gajahmungkur

Peta jalur KA Purwosari-Baturetno setelah pembangunan Waduk Gajahmungkur, jalur KA terputus di Wonogiri

Namun beberapa sisa aset perkeretaapian masih dapat ditemui di sekitar Wonogiri. Di Stasiun Wonogiri, berjalan sedikit ke arah selatan di dekat ujung rel terdapat potongan bangunan yang diperkirakan merupakan bekas depo lokomotif. Sementara di sisi timur, tidak jauh dari potongan bangunan ini masih ada menara air yang dahulu digunakan untuk mengisi air lokomotif uap.

Menara air Stasiun Wonogiri

Gudang Stasiun Wonogiri

Di seberang menara air tersebut, terdapat deretan rumah yang disebut-sebut sebagai eks rumah dinas pegawai stasiun. Tepat di belakang bangunan depo pun masih ada rel yang terpendam tanah yang mengarah pada satu bangunan kecil yang diperkirakan merupakan bekas gudang.

Trase menuju Baturetno kini menjadi jalan lingkungan

Corong air Stasiun Wonogiri

Pondasi jembatan ke arah Baturetno

Trase rel dari Wonogiri saat ini dialihfungsikan menjadi jalan lingkungan. Ketika menyusuri trase ini masih ada beberapa potongan rel yang terpendam aspal maupun tanah. Terus ke arah selatan, trase ini akan memotong Jalan Raya Wonogiri dan tepat sebelum memasuki area Gajah Mungkur masih terdapat bekas pondasi jembatan kereta api. Jika terus mengikuti trase ke arah selatan maka kita akan tiba di bibir Waduk Gajah Mungkur yang mana trase jalur kereta api mulai terendam air.

Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻
Dari kiriman Instagram Ahmad Thoyyib

Loading