Salah satu atribut perkeretaapian yang cukup penting adalah peralatan persinyalan. Beragam atribut persinyalan pernah eksis, namun yang tertua dan masih ada hingga saat ini adalah sinyal tipe Krian. Di lintas non aktif Kalisat-Panarukan, masih banyak ditemui sinyal tipe Krian ini. Sebanyak sekitar 5 unit masih eksis dengan beragam kondisi, salah satunya di stasiun Tamanan yang pernah dipreservasi di tempat oleh IRPS dan BTP Surabaya, serta di Stasiun Prajekan.
Sebagai bentuk upaya pelestarian, BTP Surabaya dan IRPS Surabaya memindahkan satu unit sinyal tipe Krian eks Stasiun Prajekan menuju Stasiun Krian, Sidoarjo. Bukan tanpa sebab, pemindahan ini karena Krian adalah asal-usul penamaan “Krian” pada tipe sinyal yang khas berupa menara dan tebeng bundar merah tersebut, ketika pertama kali digunakan pada tahun 1889.
Pemindahan yang dilaksanakan pada Senin, 14 Agustus 2023 itu disaksikan oleh petugas dari Daop 9 Jember dan BTP Surabaya. Dibantu oleh tim pengelola jalan dan jembatan kereta api Daop 9, IRPS Surabaya dan BTP Surabaya melepas dan merebahkan unit sinyal dari pondasi dudukan sinyalnya. Tim juga membongkar pondasi untuk mengambil baut tanam yang mengikat menara sinyal tipe Krian tersebut untuk dibawa juga menuju Stasiun Krian.
Muhammad Mayor, ketua RT 13 Prajekan mengapresiasi pekerjaan preservasi ini dan keikutsertaan warga setempat dalam upaya preservasi unit sinyal Krian tersebut. Selain itu, menurut Joko, warga yang ikut serta dalam proses pembongkaran unit sinyal menyampaikan bahwa warga sebenarnya juga berharap kereta api dapat melintas kembali di jalur yang nonaktif sejak tahun 2004 yang lalu.
Pemindahan menara sinyal Krian tersebut menggunakan truk. Setibanya di halaman stasiun Krian, unit sinyal Krian tersebut diturunkan di dekat proyek pembuatan pondasi baru, di mana nantinya sinyal tersebut akan didirikan di atasnya dan menjadi monumen sekaligus media edukasi masyarakat. Terlebih atribut persinyalan kereta api bersejarah ini namanya diadaptasi dari nama daerah Kecamatan Krian.
Preservasi unit sinyal tipe Krian dilanjutkan setelah penurunan dan pemindahan dari Prajekan ke Krian. Proses berlanjut dengan pembuatan pondasi beton tempat unit sinyal tersebut akan didirikan. Pembuatan pondasi beton dipilih di lokasi area parkir baru stasiun Krian dengan model kubus sederhana. Panggung dibuat dengan ketinggian 1 meter agar unit sinyal Krian dapat terlihat lebih jelas dan lebih aman.
Sebelum dicor beton pada bagian atasnya, baut bawaan yang berfungsi sebagai pengikat utama kaki unit sinyal dipasangkan lebih dulu sesuai jarak yang sudah ditentukan. Setelah satu hari kering cor pondasinya, plat besi bagian dasar unit sinyal dipasang lebih dulu sebelum badan unit sinyal. Papan besi tersebut berbobot cukup berat, sangat kuat untuk menahan bobot badan unit sinyal.
Untuk menaikkan badan sinyal Krian, tim mendatangkan truk datar yg dilengkapi crane kecil. Ini dilakukan karena sinyal tipe Krian tersebut hanya terdiri dari rangkaian batang besi baja yang kecil, sehingga membutuhkan alat untuk menghindari kerusakan bila dilakukan pengangkatan secara manual.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Karena sebab tertentu, tim memutuskan melepas lebih dulu papan samping badan unit sinyal dan akan dipasangkan lagi esok harinya. Tidak seberapa lama, tim telah selesai memasangkan unit sinyal tipe Krian tersebut ke atas panggung, tinggal proses akhir yang akan dilakukan tim di kemudian hari.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻