
KA Gajayana di tahun 2013, dengan lokomotif CC2041002 serta rangkaian kereta eksekutif buatan tahun 2009 (Muhammad Pascal Fajrin/IRPS)
Sejak kehadirannya di tahun 1999, KA Gajayana pernah mengalami beberapa kali perubahan kelas layanan. Di awal pengoperasiannya, KA penghubung Jakarta-Malang via Purwokerto dengan rute yang saat itu merupakan rute terjauh, sebelum disalip oleh KA Pandalungan, adalah kereta kelas campuran eksekutif dan bisnis plus.
Kelas bisnis plus merupakan peningkatan sedikit dari kelas bisnis biasa. Salah satu fitur khas kelas ini adalah rak bagasi yang bentuknya sama seperti kelas eksekutif. Selain itu, kereta bisnis plus juga menggunakan livery serupa dengan livery kereta eksekutif.
Kemudian, KA Gajayana naik kelas menjadi KA kelas eksekutif. Dalam perjalanannya selama 25 tahun, KA Gajayana pernah menggunakan kereta buatan 1999 dan 2001. Kemudian, Gajayana juga dikatakan pernah menggunakan kereta eksekutif keluaran lama yang telah dilakukan retrofit di PT INKA. Di tahun 2009, KA Gajayana mendapatkan kereta baru dengan kaca berukuran kecil seperti pesawat, dengan rak bagasi yang juga seperti rak bagasi pesawat.
Kereta buatan 2009 ini bisa dibilang merupakan kereta eksekutif termewah pada masanya, di mana kursi yang digunakan memiliki moquette beludru dan busa yang empuk. Kereta-kereta ala pesawat ini digunakan hingga 2016 ketika KA Gajayana kembali mendapatkan rangkaian kereta new image yang dibuat di tahun yang sama, yang ditambahkan satu kereta kelas “Luxury” pada tahun 2019.

KA Gajayana dengan kereta stainless steel yang dialihkan dari Depo Solo Balapan dan pernah beroperasi sebagai KA Argo Lawu dan KA Argo Dwipangga (Edy Widianto/IRPS)
Seiring dengan pengoperasian kereta stainless steel produksi 2023 pada KA Argo Lawu dan Argo Dwipangga membuat surplus pada kereta stainless steel produksi 2018 yang sebelumnya beroperasi pada kedua KA tersebut. Sehingga, mulai masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2023-2024, kedua rangkaian eks KA Argo Lawu dan Argo Dwipangga dialihkan ke KA Gajayana. Kini, KA Gajayana membawa delapan kereta eksekutif, satu kereta “Luxury”, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit.
Sementara itu, rangkaian kereta new image yang sebelumnya dipakai KA Gajayana dialihkan pada KA Pandalungan di masa yang sama. Sebelumnya, KA Pandalungan menggunakan unit-unit kereta eksekutif lama dengan berbagai tahun pembuatan milik Depo Jakarta Kota, di mana biasanya KA Pandalungan menggunakan kereta eksekutif berkaca besar.
View this post on Instagram
Ke depan, penggantian rangkaian masih terus mungkin terjadi seiring dengan perkembangan waktu dan kehadiran unit-unit kereta baru. Sehingga, tidak menutup kemungkinan KA Gajayana pun akan kembali berganti rangkaian seiring dengan kehadiran unit-unit kereta stainless steel generasi kedua yang masih akan terus keluar dari pabrik PT INKA hingga 2026 mendatang.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻