Kamis, 21 Desember 2023, IRPS Wilayah Jakarta beserta beberapa komunitas pecinta dan pengguna transportasi menghadiri seminar terkait pembangunan dan pengembangan MRT Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Forum Komunitas MRT Jakarta yang bertajuk “Membangun Ekosistem MRT Jakarta Bersama Teman Komunitas”.
Seminar ini dihadiri oleh beberapa narasumber, diantaranya adalah Bapak Ahmad Pratomo selaku Corporate Secretary MRT Jakarta, Muhammad Iqbal Bimo selaku Kepala Divisi Customer Engagement MRT Jakarta, dan Gunawan Supriyadi selaku Kepala Divisi TOD.
Selain itu, terdapat juga beberapa moderator yang ikut serta dalam kegiatan ini, diantaranya adalah Haris Muhammadun, selaku ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Rani Patricia selaku Penyiar Radio Gen 98.7 FM sekaligus pengguna transportasi publik, Adrianus Satrio Adi Nugroho selaku pendiri komunitas FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta) dan Deliani Poetriayu Siregar selaku Senior Urban Planning, Gender, and Social Inclusion sekaligus pengguna transportasi publik.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengenalkan moda transportasi MRT kepada khalayak luas, khususnya kepada penyandang difabel.
Perwakilan IRPS Jakarta juga mendapatkan beberapa informasi penting dari hasil diskusi dan kajian para narasumber. Bimo menegaskan bahwa MRT Jakarta adalah operator kereta api kelas dunia yang tergabung dalam Commuter Metro Community World. Organisasi tersebut setiap tahunnya melakukan riset dan kajian rutin kepada MRT Jakarta. Bahkan, menurutnya performa layanan MRT Jakarta lebih cepat dari pada layanan KRL di Tokyo, Jepang. Pada Desember 2023, rata-rata Ridership Performance layanan telah mencatat angka 100 ribu, dengan rincian Waktu kedatangan sebanyak 99.95%, Waktu berhenti sebanyak 99.98% dan Angka kejahatan yang nihil.
MRT Jakarta juga memberikan kemudahan yang dibalut dengan teknologi canggih kepada para penumpang, diantaranya adalah layanan Digital Intelligent Assistant (DINA) yang merupakan layanan digital untuk memudahkan para penumpang MRT. Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi Whatsapp dan MRT-J, atau dengan pindai QR pada KIOSK/Jendela Marti. Kemudian, MRT Jakarta juga menciptakan Marti Robot (Ropi), untuk memberikan pengalaman baru dalam pengawasan keamanan digital dan memberikan keamanan bagi semua penumpang. Ropi merupakan sebuah robot canggih dan dapat bergerak secara otomatis dilingkungan stasiun. Selain itu, pada lingkungan stasiun juga terdapat papan petunjuk untuk memudahkan penumpang.
Selain memperkenalkan MRT Jakarta sebagai pilihan moda transportasi publik yang modern, pelibatan komunitas dengan kesamaan nilai (shared-values) dapat mengamplifikasi dan mempromosikan nilai-nilai penting transportasi di level individu sejak dini dan secara berkelanjutan (sustainable). Perubahan perilaku tidak dapat dilepaskan dari peran penting pembuat kebijakan. Sebagai bagian dari penggerak perubahan, MRT Jakarta senantiasa mendekatkan diri kepada para pemangku kepentingan di sektor pendidikan dengan berbagai langkah yang berkelanjutan, mulai dari badan regulator sampai dengan peserta didik.
Pembangunan Kawasan TOD
Bapak Gunawan menjelaskan, MRT Jakarta memiliki wewenang dan tugas dari Pemerintah Daerah untuk membangun kawasan TOD yang ramah. Rencana pembangunan TOD sudah tercetus pada tahun 2016, tetapi realisasi nya baru dapat terlaksana pada tahun 2021. Di negara Jepang sendiri, pembangunan TOD sudah dimulai sejak sekitar tahun 1870an, ketika Kaisar Matsuhito Meiji pada masa Restorasi Meiji membangun jaringan kereta api pertama di Jepang yang menghubungkan Tokyo dengan Yokohama. Kaisar Meiji menginginkan adanya kemudahan bagi rakyat Jepang (Khususnya Ibu Kota Tokyo) untuk berpindah dari sebuah moda transportasi ke moda penghubung lainnya.
Tugas MRTJ membangun TOD adalah untuk membangun Kota Jakarta dari jarak radius 80 KM. Untuk saat ini, MRTJ baru menyelesaikan sebanyak enam kawasan TOD dari total 13 stasiun MRT yang ada saat ini. Terdapat sembilan kawasan TOD berorientasi transit yang akan dibangun sekaligus di kembangkan secara menyeluruh. Tempat-tempat tersebut antara lain Kawasan Setiabudi “Jantung Niaga Prestisius Jakarta”, Kawasan Istora-Senayan “Beranda Pelita Indonesia”, Kawasan Blok M-Sisingamangaraja “Green Creative Hub”, Kawasan Fatmawati “Ruang Atas Dinamis”, Kawasan Lebak Bulus “Gerbang Suar Jakarta”, Kawasan Kotatua “Permata Utara Jakarta”, Kawasan Glodok “Paviliun Emas Kotatua Jakarta”, Kawasan Bundaran HI “Poros Monumental Jakarta”, Kawasan Dukuh Atas dan Kawasan Bendungan Hilir.
Prinsip pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) antara lain adalah fungsi campuran, kepadatan tinggi, peningkatan konektivitas, peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan modern. Bapak Gunawan menambahkan, MRT Jakarta juga akan membangun beberapa hunian yang murah dan berlokasi dekat dengan stasiun MRT. Kemudahan ini memberikan banyak manfaat kepada para pengguna.
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sertifikat kepada para narasumber dan moderator, kemudian berfoto bersama.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻
Oleh: Muhammad Azzam Satriawan