0819-0808-0450 humas@irps.or.id

Di kesempatan sebelumnya IRPS SM telah mengadakan napak tilas jalur KA non aktif Kedungjati – Tuntang. Pada kesempatan kali ini IRPS SM bersama Manager Humasda 4 Semarang Bp. Suprapto dan teman-teman KRDE mengadakan kembali napak tilas jalur KA non aktif Kedungjati – Tuntang, tepatnya pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014.

Tujuan diadakan napak tilas yang kedua ini adalah meninjau perkembangan jalur tersebut, karena saat ini telah dilakukan reaktifasi jalur KA antara Kedungjati dan Tuntang. Selain itu juga dilakukan sosialisai kepada masyarakat dalam bentuk pemasangan spanduk di beberapa titik yang strategis.

Persamaan antara napak tilas yang pertama dan kedua adalah :

  1. Napak tilas menggunakan sepeda motor
  2. Rute yang ditempuh dimulai dari Kedungjati – Ngombak – Tempuran – Gogodalem – Bringin – Tlogo – Tuntang

Sedangkan yang membedakan antara napak tilas kedua dengan yang pertama adalah :

  1. Jalur yang dilalui adalah benar-benar jalur yang nantinya akan dipasang rel dan perangkatnya. Saat ini perkembangan reaktifasi ada pada tahap perataan lahan (gali dan urug tanah), dan mumpung belum dipasang relnya sehingga sepeda motor bias melintas di jalur ini, karena jika sudah terpasang rel kendaraan tidak bisa melintas diatas jalur.
  2. Kondisi medan pada saat ini lebih mudah karena jalur sudah terbuka karena sudah ada pembebasan lahan. Jalur juga sudah terbentuk dan rata, sedangkan pada napak tilas pertama medan lebih sulit dilalui karena masih berupa kebun, hutan, dan pemukiman.
  3. Titik / spot yang disingahi lebih detail dan jarak yang ditempuh bias diketahui berdasarkan kilometer yang tertulis di patok-patok.

Hasil dari napak tilas yang kedua adalah :

Stasiun dan Halte

1. Stasiun Kedungjati

Berada di kilometer 0 untuk reaktifasi jalur ini, stasiun ini juga masih aktif. Hanya perlu menyambungkan rel yang menghubungkan ke arah Tuntang. Pembebasan lahan juga sudah dilaksanakan, demikian pula untuk perataan tanahnya.

01Start-dan-sosialisasi-di-

2. Halte Ngombak

Berada di kilometer 3+950. Bangunannya sudah hilang, bahkan tidak ditemukan sisa-sisa bangunannya.

02

3. Halte tempuran

Berada di kilometer 6+800. Bangunannya sudah hilang, namun masih bisa ditemukan bekas pondasi. Rencana akan dibuatkan kembali bangunan fisiknya.

03-Bekas-pondasi-halte-Temp

4. Stasiun Gogodalem

Berada di kilometer 15+150. Bangunannya juga sudah hilang, namun bekas pondasi dan lantai stasiun masih terlihat. Juga akan dibuatkan kembali bangunan fisiknya. Di dekat stasiun ini masih berdiri bekas rumah dinas pegawai kereta api.

05-Underpass-Tempuran-Gogod 06-Di-lahan-bekas-st.Gogoda

5. Stasiun Bringin

Bangunan stasiun masih berdiri kokoh hanya perlu direnovasi ulang karena tidak terawat. Berada di kilometer 16+450. Namun sejauh ini masih ada bangunan yang belum selesai pembebasannya,

07-Sinyal-st

6. Halte Tlogo

Bangunannya sudah hilang, namun masih bisa ditemukan bekas pondasi. Rencana akan dibuatkan kembali bangunan fisiknya.

08-Viaduct-Bringin-Tlogo

7. Stasiun Tuntang

Sebagai akhir dari proyek rektifasi. Bangunannya masih berdiri kokoh dan terawat, tinggal menyambungkan rel dan peralatannya dari arah Kedungjati.

PJL

PJL yang dilewati di antara Ngombak – Tempuran ada satu, Tempuran – Gogodalem juga ada satu. Sedangkan PJL di antara Gogodalem – Bringin ada dua, Bringin – Tuntang juga ada dua.

Jembatan

Ada dua jembatan kereta api yang dilewati diantara Tempuran dan Gogodalem. Sedangkan di antara Gogodalem dan Bringin hanya melewati satu jembatan kereta api. Namun semua jembatan itu sudah hilang dan hanya meninggalkan bekasnya saja. Rencananya jembatan-jembatan tersebut akan dibangun ulang.

Underpass

Ada dua underpass yang dilewati di antara Tempuran dan Gogodalem, yaitu underpass di kilometer 13+500 dan di kilometer 14+900. Sedangkan di antara Tlogo dan Tuntang rencana akan dibuatkan underpass baru. Underpass baru ini dalam artian benar-benar baru, karena sebelumnya berupa PJL

Viaduct

Hanya satu viaduct yang dilewati, dan terletak di antara Bringin – Tlogo. Namun viaduct ini sudah tidak layak, rencananya akan dibuat ulang.

Sinyal

Selain di Kedungjati tentunya, ditemukan bekas sinyal mekanik di area stasiun Bringin, Ada dua sinyal, yaitu sinyal masuk dan sinyal keluar.

Percabangan rel

Di km 29+050 dari arah Tlogo menuju Tuntang ditemukan bekas percabangan jalur KA. Jika dilihat dari arah Tuntang, jika lurus adalah jalur yang menuju Tlogo. Sedangkan jika ke kiri adalah jalur yang menuju PLN. Dahulu ada rel dari arah Tuntang yang menuju PLN untuk kereta api yang mengangkut barang / BBM.

Direncanakan tahun 2015 reaktifasi jalur KA Kedungjati – Tuntang akan selesai. Dan kalau sesuai rencana pada bulan Mei 2015 jalur ini bias dioperasikan dan diresmikan oleh presiden terpilih Joko Widodo, dan di bulan yang sama diagendakan pula IRPS SM akan mengadakan napak tilas jalur Kedungjati – Tuntang yang ketiga. (wisnu/irps.sm)

Loading