0819-0808-0450 humas@irps.or.id

Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, L.A.J. Baron Sloet van den Beele di Semarang pada Jumat, 17 Juni 1864.

Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891).

Sedangkan di Pulau Sulawesi pembangunan kereta api dilakukan pada tahun 1922 dengan panjang 47 kilometer antara Takalar – Makassar dan dioperasikan pada 1 Juli 1923.

Pengoperasian KA di wilayah ini dioperatori oleh Staatstramwegen op Celebes (STC) atau nama lainnya Staatstramwegen in Zuid-West Celebes yang merupakan divisi dari perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS).

Seusai peresmian jalur Takalar – Makassar yang melewati 20 stasiun, STC berupaya membangun trayek Makassar, Maros dan Tanete, tetapi ditunda karena sedang melakukan penghematan.

Dalam masa aktifnya, STC hanya membangun jalur kereta api Pasarbutung–Takalar.

Meskipun begitu, sebelum dibubarkan oleh Staatsspoorwegen, STC berencana membangun sebuah jalur dari Makassar ke Pare-Pare sampai Singkang, tetapi hal ini gagal untuk dilakukan.

Menurut Iman Subarkah, rencana pembangunan jalur Makassar–Pare-Pare dianggap kurang menguntungkan karena seluruh lintasnya berada di tepi pantai.

Karena trek relnya berada di tepi pantai membuat KA bersaing ketat dengan kapal dan perahu layar yang menarik ongkos lebih murah.

Selain itu biaya yang diperlukan untuk pengiriman barang melalui jalur kereta api ini masih terlalu mahal.

Masyarakat setempat menilai bahwa pengiriman barang melalui truk dan cikar akan lebih menguntungkan ketimbang menggunakan kereta api.

Jalur KA di Sulawesi sendiri tidak bertahan lama.

Akibat krisis ekonomi yang melanda dunia jalur Makassar – Takalar ditutup pada 1 Agustus 1930.

 

Setelah itu belum ada pembangunan jalur kereta api baru di Sulawesi, hingga pada 2015 pemerintah mulai mengerjakan jalur kereta api Trans-Sulawesi.

Jalur kereta api dibangun untuk menjangkau daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi.

Pada tahap satu pemerintah membangun jalur kereta api dari Makassar hingga Parepare.

Pada 2020, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, memperkirakan KA di Sulawesi akan beroperasi pada bulan Juni 2021.

Tentunya dengan kereta api, maka wilayah yang mempunyai potensi angkutan penumpang dan barang, termasuk wilayah dengan komoditas berskala besar akan terhubung.

 

Referensi: Het Nieuws van den dag Nederlandsch-Indie | S.A. Reitsma, “Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor-en tramwegen” | “Boekoe Peringatan dari Staatsspoor-en Tramwegen di Hindia-Belanda 1875-1925

Sumber: GoodNewsFromIndonesia.id

Loading