IRPS berkolaborasi dengan KAI, KAI Services, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Museum Transportasi, Kementerian Perhubungan, dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat telah menyelesaikan program perbaikan tampilan atau preservasi pada lokomotif C30011 yang merupakan koleksi dari Museum Transportasi TMII. Seluruh proses preservasi ini berlangsung sejak 30 Januari 2023 lalu dan berlangsung hingga 4 Maret 2023 lalu.
Lokomotif C30011 merupakan satu dari dua unit lokomotif C300 yang berada di Museum Transportasi TMII. Satu unit lainnya merupakan adik dari lokomotif ini, yaitu C30012. Lokomotif C300 merupakan lokomotif buatan pabrik VEB Karl Marx di Babelsberg, Jerman Timur, dengan tahun produksi 1966. Lokomotif C300 diproduksi untuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sebanyak 20 unit dan keseluruhannya menjadi milik Depo Lokomotif Tanah Abang.
Peruntukan lokomotif ini awalnya merupakan pelangsir di emplasemen stasiun dan depo, namun kemudian digunakan juga untuk menghela KA penumpang lokal maupun KA barang lokal di lintas Tanah Abang-Merak. Lokomotif ini bertahan hingga dekade 1990an ketika kondisinya mulai menurun satu persatu. Di dekade ini juga dua lokomotif C30011 dan C30012 dibawa ke Museum Transportasi TMII.
Kedua lokomotif tersebut kemudian digunakan untuk menghela KA wisata yang mengelilingi area Museum Transportasi TMII. Namun seiring waktu, kedua lokomotif ini juga pada akhirnya rusak sehingga tidak dapat lagi beroperasi. Terlebih, lokomotif ini diketahui terakhir kali melakukan perawatan akhir di Balai Yasa Yogyakarta pada 16 April 1986. Pada akhirnya kedua lokomotif ini hanya terparkir bersama koleksi lokomotif uap yang ada di Museum Transportasi TMII.
Dalam proses preservasi, awalnya kami harus melepas dahulu lokomotif C30011 dari C30012 karena terparkir bergandengan. Setelah membuat jarak, barulah proses preservasi dapat kami lakukan. Seluruh bagian lokomotif tentunya tak luput dari perhatian, seperti rumah lampu semboyan, tangga lokomotif, kabin masinis, dan stang roda lokomotif.
Pelapisan badan lokomotif C30011 yang berlubang dengan pelat baru juga kami lakukan agar tampilannya kembali seperti semula. Pelat nomor lokomotif juga kami lepas salah satu untuk pembuatan replika. Setelah mendempul badan lokomotif dan memasang pelat baru pada bagian yang berlubang, kami mengecat lokomotif dengan cat dasar warna hitam sebelum kemudian kami mendempulnya lagi dan mengecat lokomotif dengan skema warna krem-hijau seperti warna lokomotif ini sebelumnya.
Pekerjaan pengecatan memasuki tahap penyelesaian pada 22 Februari 2023. Esok harinya, kami juga memasang decal “Depo Induk THB” yang sesuai standar nomenklatur lokomotif KAI terbaru untuk komemorasi bahwa dulunya lokomotif ini dimiliki oleh Depo Lokomotif Tanah Abang, yang kini bangunannya juga sudah dibongkar untuk perluasan Stasiun Tanah Abang.
Bertepatan dengan peringatan Supersemar, 11 Maret 2023, kami menyelenggarakan acara peresmian yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal, Direktur Politeknik Transportasi Darat Indonesia Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) Ahmad Yani, Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa, Direktur Utama KAI Services Asdo Atriviyanto, dan para pimpinan Museum Transportasi TMII.
Acara berlangsung sejak pukul 6 pagi, dimulai dengan jalan sehat mengelilingi TMII dengan garis start dan finish di Museum Transportasi. Kemudian berlanjut dengan kumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian acara berlanjut dengan sambutan yang diawali dengan sambutan dari Ketua Umum IRPS Ricki Dirjo, Direktur Niaga KAI, Direktur PTDI-STTD, dan ditutup oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian.
Dalam sambutannya, Direktur Niaga KAI mengatakan bahwa preservasi aset merupakan komitmen KAI dalam menjaga aset-asetnya yang telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan KAI dari masa lalu hingga masa kini. Menurutnya, kereta api merupakan bagian dari perjalanan sejarah Indonesia.
Sementara itu, Direktur PTDI-STTD menyampaikan bahwa kolaborasi preservasi harus terus berlanjut dan masih banyak lokomotif yang besar-besar yang masih merupakan aset milik KAI yang belum dirawat. Direktur PTDI-STTD juga mengaku telah diingatkan oleh Menteri Perhubungan untuk melakukan perawatan lokomotif koleksi Museum Transportasi bersama dengan KAI.
Senada dengan Direktur PTDI-STTD, Direktur Jenderal Perkeretaapian juga mengutarakan bahwa lokomotif-lokomotif di Museum Transportasi harus dirawat, terlebih sebelumnya telah terdampak pandemi sejak 2020. Direktur Jenderal Perkeretaapian juga siap berkolaborasi dengan KAI untuk preservasi tersebut.
Setelah sambutan, acara berlanjut dengan penyerahan cinderamata, dan kemudian mengunjungi lokomotif C300 yang masih ditutupi kain putih. Setelah kain putih dibuka oleh para undangan, acara berlanjut dengan pemutaran video proses preservasi selama 25 hari. Kemudian, IRPS dan undangan berfoto bersama di depan lokomotif C30011 sebelum menaiki kereta wisata mengelilingi Museum Transportasi.
Bagi rekan-rekan preservasi yang ingin melihat lebih dekat dengan lokomotif C30011, silahkan mengunjungi Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah, kita berkunjung sambil belajar sejarah transportasi yang pernah ada di Indonesia.
Salam preservasi 🤜🤛