Di depan Stasiun Cirebon, terdapat sebuah monumen lokomotif uap. Lokomotif uap tersebut adalah lokomotif bernomor B1304 atau bernomor seri SS99/SS74 yang didatangkan oleh Staatsspoorwegen pada tahun 1886 sebanyak 11 unit dari pabrik Hannoversche Maschinenbau Actien-Gesellschaft (Hanomag), Jerman.
Awalnya lokomotif ini didinaskan untuk melayani rute Yogyakarta-Maos-Cilacap sepanjang 176 km demi memnuhi kebutuhan kepentingan ekonomi dan pertahanan militer pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mana pada saat itu Cilacap adalah salah satu pintu gerbang ekspor ke Eropa.
View this post on Instagram
Setelah Perang Dunia II berakhir, lokomotif seri B13 tersebar di Depo Lokomotif Tanah Abang, Purwakarta, Cirebon, dan Mojokerto. Dari 11 lokomotif seri B13, saat ini hanya tersisa 1 yakni B1304 yang dulu teronggok di Dipo Jatibarang dan kemudian dijadikan monumen di jalan masuk Stasiun Cirebon.
Beberapa waktu yang lalu IRPS Cirebon melakukan survey di monumen lokomotif uap ini untuk kami lakukan preservasi dengan memperbaiki kembali tampilan lokomotif ini seperti saat dinasnya dulu.
Selain lokomotif uap B1304, tim IRPS Cirebon melakukan survey gerbong datar satu gandar yang terletak di belakang Depo Lokomotif Cirebon.
Gerbong datar yang sudah lama tersimpan di lokasi tersebut terlihat masih cukup baik. Terlihat tanggal Mulai Dinas/MD dari gerbong tersebut adalah 25-11-1963. Jika dilihat dari literatur yang ada, kemungkinan gerbong ini adalah PCW 4000 produksi Tatra Czechoslovakia tahun 1963.
View this post on Instagram
Satu hal menarik dari penelusuran kami kemarin, yakni tanda/tulisan PERMIG pada boks as bogie gerbong tersebut. Kami masih belum menemukan catatan/informasi mengenai PERMIG.
Salam preservasi 🤜🤛