Elektrifikasi lintas Jatinegara-Bekasi pertama kali dikerjakan pada 1992, dengan layanan KRLnya mulai beroperasi pada 1996. Pada waktu yang sama, lintas ini juga mendapatkan pembaruan ke sistem persinyalan elektrik Solid State Interlocking (SSI) Siemens pada 1995, dari yang sebelumnya merupakan persinyalan mekanik Siemens & Halske. Elektrifikasi dan pembaruan sistem persinyalan ini sekaligus merombak emplasemen pada seluruh stasiun lintas Jatinegara-Bekasi.
Harian Suara Pembaruan edisi 13 Mei 1992 meliput pekerjaan elektrifikasi di sekitar Cipinang. Dalam foto yang tertera di harian tersebut, tampak para pekerja sedang memasang bagian-bagian perkabelan pada tiang LAA yang kala itu belum rampung. Gambar diambil di kawasan emplasemen Stasiun Cipinang, dan JPL 55 Cipinang Lontar terletak di belakang fotografer. Di kejauhan, terlihat sebuah bangunan yang merupakan ruang PPKA beserta perkakas handel Stasiun Cipinang. Bangunan ini berubah fungsi menjadi ruang PAP pada 1995, karena ruang PPKA beserta kendali persinyalan telah dipindahkan ke kabin sinyal baru yang berada tepat di sebelahnya.
Meskipun hanya merupakan stasiun barang dan silang susul, namun emplasemen Cipinang termasuk ke dalam paket pembaruan sistem persinyalan, dan masing-masing sepurnya kala itu memiliki perangkat sinyal elektrik. Emplasemen barang Cipinang berhenti beroperasi pada awal dekade 2000-an, menyisakan satu buah sepur untuk persilangan dan penyusulan KA. Aktivitas silang susul di Stasiun Cipinang ini bertahan hingga 2019, kemudian ditutup imbas proyek Depo Sarana Cipinang yang baru beserta pembangunan jalur dwiganda.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻