IRPS Cirebon bersama KAI Daop 3 Cirebon, komunitas Cirebon History, dan komunitas pecinta kereta api lainnya merayakan HUT ke-112 Stasiun Cirebon, Minggu (9/6). Acara dengan rundown padat ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari.
Acara dimulai dengan registrasi peserta, pembukaan, sambutan, dan pengarahan keselamatan pada peserta acara. Kemudian, perwakilan dari IRPS dan Cirebon History menjelaskan sejarah Stasiun Cirebon. Stasiun Cirebon atau Stasiun Kejaksan adalah stasiun keempat yang dibangun di kota Cirebon. Stasiun ini dibangun oleh Staatsspoorwegen, dengan stasiun pertama adalah Stasiun Prujakan Lama SCS, kemudian Halte Kejaksan SCS, Stasiun Prujakan Baru SCS atau yang hingga saat ini berdiri, baru kemudian Stasiun Kejaksan SS.
Setelah itu, peserta berkunjung ke Depo Cirebon yang dibangun sepaket dengan pembangunan stasiun oleh Staattsspoorwegen. Di era traksi uap, depo ini pernah memiliki lokomotif kelas B13, dan setelah kemerdekaan pernah juga memiliki lokomotif kelas D52. Namun depo ini lebih ikonik di era traksi diesel karena menjadi pertahanan terakhir lokomotif CC200, lokomotif diesel pertama di Indonesia.
Setelah berkunjung ke depo, peserta kemudian menuju Jalan Pilang yang pernah terdapat jalur KA nonaktif Cirebon-Kadipaten yang dibangun oleh Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Di Jalan Pilang masih terdapat sisa-sisa jembatan KA yang kondisinya sudah memprihatinkan karena keropos dan berkarat.
Kemudian peserta diajak melakukan sosialisasi keselamatan perlintasan di perlintasan nomor 200 Krucuk, Cirebon. Kegiatan sosialisasi keselamatan perlintasan ini juga merupakan kegiatan rutin IRPS Cirebon bersama KAI Daop 3 Cirebon. Usai sosialisasi, peserta kembali ke Stasiun Cirebon untuk menyaksikan seremoni potong tumpeng dan kue ulang tahun Stasiun Cirebon. Acara ditutup dengan kegiatan sapa pelanggan oleh KAI Daop 3 Cirebon dan juga penyerahan cinderamata dari KAI kepada pihak penumpang, juga penyerahan cinderamata dari komunitas kepada KAI.
Keberadaan Kota Cirebon sebagai kota pelabuhan yang penting pada masanya tentu tidak lepas dari pengembangan kota dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti transportasi umum. Keberadaan jalur-jalur KA di sekitar Cirebon sendiri sebagai konektivitas dari Cirebon ke kota-kota lain seperti Semarang dan Jakarta.
Staatsspoorwegen sendiri membangun jalur KA melewati Cirebon sebagai usaha mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Surabaya, setelah waktu tempuh via Bogor-Sukabumi-Cianjur dan Cikampek-Purwakarta-Padalarang kemudian Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya masih terlalu lama. Jalur KA Cikampek-Cirebon yang dibuka 3 Juni 1912 ini tersambung dengan jalur KA Jakarta-Surabaya via Bandung yang sudah ada sebelumnya di Stasiun Kroya, Jawa Tengah, pada tahun 1917, melewati Kota Purwokerto dengan jalur berkontur pegunungan namun tak seekstrem di Priangan.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻