Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ihc domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/irpsrid1/domains/irps.or.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Rumah Sinyal Stasiun Tanah Abang, Masih Eksis Hingga Kini – IRPS
0819-0808-0450 humas@irps.or.id
rumah sinyal tanah abang

Rumah sinyal ‘C’ Stasiun Tanah Abang yang masih eksis hingga kini

Jika anda sedang naik KRL ke Tanah Abang dari arah Palmerah, Manggarai, maupun arah sebaliknya, pasti anda pernah melihat sebuah bangunan besar yang terletak di dekat percabangan kedua jalur tersebut. Bangunan ini merupakan bekas dari salah satu rumah sinyal peninggalan Staatsspoorwegen (SS) di Tanah Abang yang masih tersisa dan bisa kita jumpai hingga saat ini.

Stasiun Tanah Abang sendiri dahulu memiliki 3 buah rumah sinyal, yakni rumah sinyal ‘A’, ‘B’, dan ‘C’. Rumah sinyal ‘A’ dan ‘B’ terletak di kedua ujung emplasemen Tanah Abang, sedangkan rumah sinyal ‘C’ terletak di dekat percabangan jalur Palmerah dan Manggarai, atau lebih tepatnya di bekas emplasemen gerbong yang dikenal dengan nama Bongkaran.

Skematik emplasemen Stasiun Tanah Abang dengan lokasi ketiga rumah sinyal. Arah kiri menuju Angke, dan arah kanan menuju Manggarai dan Palmerah.

Staatsspoorwegen merancang rumah sinyal Tanah Abang dengan kokoh agar tahan terhadap peluru dan perang, seperti contohnya serangan dari pemberontak lokal. Bangunan didesain dengan jendela serta ventilasi yang minim demi proteksi yang maksimal. Jendela terbuat dari baja setebal 5 cm, serta ventilasi hanya terletak di dekat atap dengan ukuran kecil. Stasiun lain yang memiliki model rumah sinyal serupa di antaranya adalah Stasiun Malang, Cilacap, Banjar, dan juga Padalarang.

Salam preservasi 🤜🤛