Jika anda sedang naik KRL ke Tanah Abang dari arah Palmerah, Manggarai, maupun arah sebaliknya, pasti anda pernah melihat sebuah bangunan besar yang terletak di dekat percabangan kedua jalur tersebut. Bangunan ini merupakan bekas dari salah satu rumah sinyal peninggalan Staatsspoorwegen (SS) di Tanah Abang yang masih tersisa dan bisa kita jumpai hingga saat ini.
Stasiun Tanah Abang sendiri dahulu memiliki 3 buah rumah sinyal, yakni rumah sinyal ‘A’, ‘B’, dan ‘C’. Rumah sinyal ‘A’ dan ‘B’ terletak di kedua ujung emplasemen Tanah Abang, sedangkan rumah sinyal ‘C’ terletak di dekat percabangan jalur Palmerah dan Manggarai, atau lebih tepatnya di bekas emplasemen gerbong yang dikenal dengan nama Bongkaran.
View this post on Instagram
Staatsspoorwegen merancang rumah sinyal Tanah Abang dengan kokoh agar tahan terhadap peluru dan perang, seperti contohnya serangan dari pemberontak lokal. Bangunan didesain dengan jendela serta ventilasi yang minim demi proteksi yang maksimal. Jendela terbuat dari baja setebal 5 cm, serta ventilasi hanya terletak di dekat atap dengan ukuran kecil. Stasiun lain yang memiliki model rumah sinyal serupa di antaranya adalah Stasiun Malang, Cilacap, Banjar, dan juga Padalarang.
Salam preservasi 🤜🤛