0819-0808-0450 humas@irps.or.id
sokaraja banjarsari

Tampak depan eks Stasiun Sokaraja

Jumat, 9 Februari 2024, IRPS Purwokerto menjelajahi bekas bangunan Stasiun Sokaraja dan Stasiun Banjarsari yang terletak di Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.

Kedua stasiun ini dulunya berada pada jalur Purwokerto-Wonosobo. Jalur ini dahulu merupakan lintas utama dari Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS). Segmen pertama yang dibuka pada jalur ini adalah segmen Purwokerto-Sokaraja yang dibuka pada 5 Desember 1896. Segmen ini merupakan kelanjutan dari segmen Maos-Purwokerto yang lebih dahulu dibuka pada 16 Juli 1896.

Kemudian, jalur dilanjutkan pembangunannya hingga Stasiun Purwareja yang dibuka pada 2 Juli 1897. Dari sini, jalur dilanjutkan kembali menuju Banjarnegara dan dibuka pada 18 Mei 1898. Selain itu, dibuka pula jalur cabang Purwareja-Kandis pada 16 Juli 1898.

Menara air di eks Stasiun Sokaraja

Sebelum melanjutkan pembangunan menuju Wonosobo, SDS kembali membuka jalur cabang dari Banjarsari menuju Purbalingga pada 1 Juli 1900. Kemudian, barulah SDS membuka kelanjutan jalur dari Stasiun Banjarnegara menuju Stasiun Selokromo pada 1 Mei 1916, 16 tahun kemudian.

Dalam kurun waktu yang sama, perusahaan negara Staatsspoorwegen (SS) juga sedang membangun jalur Cirebon-Kroya pada segmen Cirebon-Prupuk dan Kroya-Patuguran yang dibuka pada 1 Juli 1916, hanya dua bulan setelah pembukaan segmen Banjarsari-Selokromo oleh SDS. Kemudian, Stasiun Purwokerto SDS yang letaknya berada di dekat apa yang kini menjadi alun-alun Purwokerto pun disambung dengan Stasiun Purwokerto SS.

Segmen terakhir dari jalur Purwokerto-Wonosobo adalah segmen Selokromo-Wonosobo. Segmen ini dibuka pada 7 Juni 1917, enam bulan setelah tersambungnya jalur Cirebon-Kroya milik SS yang tersambung antara Prupuk dan Patuguran pada 1 Januari 1917.

Tampak depan eks Stasiun Banjarsari

Baik Stasiun Sokaraja maupun Stasiun Banjarsari bernasib sama seperti stasiun-stasiun lainnya di jalur Purwokerto-Wonosobo ini. Hal ini karena penutupan jalur ini secara bertahap mulai 1978, di mana segmen antara Singomerto-Wonosobo ditutup akibat kalah saing dengan angkutan jalan raya.

Segmen Purwokerto-Singomerto yang melewati kedua stasiun ini masih aktif hingga tahun 1983. Hanya saja, layanan penumpang sudah tak ada lagi dan jalur hanya aktif untuk pembangunan PLTA Mrican di dekat Stasiun Singomerto. Setelah pembangunan PLTA selesai, segmen ini pun ditutup dan menyisakan jalur penghubung antara Stasiun Purwokerto dan Stasiun Purwokerto SDS, yang berganti nama menjadi Stasiun Purwokerto Timur. Segmen pendek ini akhirnya juga ditutup di tahun 2000an.

Saat dikunjungi oleh tim IRPS Purwokerto, kedua stasiun ini masih relatif cukup baik walaupun kurang terawat. Terdapat pula menara air di Stasiun Sokaraja yang masih relatif utuh.

Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻

Loading