Selasa, 12 Desember 2023, IRPS Wilayah Jakarta beserta beberapa komunitas pecinta dan pengguna transportasi menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengaruh Trase LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Terhadap Integrasi Transportasi di DKI Jakarta” yang diselenggarakan oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), bekerja sama dengan PT. LRT Jakarta.
Acara dibuka dengan semua hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian acara berlanjut dengan sambutan dari ketua dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun. Beberapa narasumber yang hadir diantaranya adalah Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal, perwakilan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy, Direktur Utama LRT Jakarta Hendri Saputra, Direktur Utama Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza, Direktur Keselamatan dan Operasi Transjakarta Daud Joseph, dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana.
Perwakilan IRPS Jakarta juga mendapatkan beberapa informasi penting dari hasil diskusi dan kajian para narasumber. LRT Jakarta fase 1B yang dimulai pembangunannya pada 30 Oktober 2023 lalu membutuhkan setidaknya 18 train set kereta, dengan target 209 perjalanan, serta target angkut sebanyak 30.000 penumpang.
Selain itu, LRT Jakarta juga mendukung investasi dan keuntungan bisnis melalui kawasan TOD yang ramah dan berpotensi. Terdapat kawasan ritel seperti restoran, sport arena, pusat perbelanjaan, dll. Kawasan transit yang nyaman tentu membuat para penumpang nyaman dan tidak merasa lelah, serta meningkatkan daya jual dari para pengusaha UMKM yang berjualan di sepanjang kawasan TOD. Disamping itu, Kawasan depo LRT Pegangsaan Dua juga akan dikembangkan tiga tower yang dibangun pada area depo.
Hendri juga menyebutkan, bahwa hampir setiap stasiun LRT Jakarta fase 1B terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, misalnya adalah Transjakarta dan KRL Commuter Line. Disamping itu, ada pula faktor yang mempengaruhi minat masyarakat menggunakan LRT Jakarta. Di antaranya adalah frekuensi perjalanan, waktu tempuh, tarif, waktu operasional, aksebilitas dan adanya moda pendukung pada area transit.
Terdapat juga sesi tanya jawab dan diskusi kepada para peserta, sembari para hadirin dan tamu undangan menikmati sajian makanan.
Kunjungan Depo LRT
Usai para hadirin menikmati hidangan makan dan berfoto bersama, panitia LRT Jakarta mengajak para peserta untuk berkeliling depo LRT. Peserta berjalan kaki dari gedung MCC dan tiba di area dalam depo LRT Pegangsaan Dua. Mereka harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk keselamatan selama tur depo. Masker pun juga harus dipakai, karena sedang ada pengerjaan bagian lantai. Setelah mendapatkan arahan dari seorang teknisi bernama Rifki, para peserta berjalan memasuki area depo.
Para peserta diajak untuk melihat area tempat perawatan berat, yang mencakup perawatan bogie sarana LRV (Light Rail Vehicle). Bukan hanya itu, terdapat juga jembatan kecil untuk test berat bogie. Pemandu tur menjelaskan berbagai macam komponen bogie. Sedikit informasi, LRV seri 1100 buatan Hyundai Rotem menggunakan bogie artikulasi untuk memudahkan LRV ketika belok di tikungan sempit. Bogie tersebut berada diantara dua sambungan kereta.
Setelah puas melihat bogie, giliran para peserta merapat ke los perawatan sarana. Terdapat sarana LRV yang diangkat menggunakan dongkrak untuk memisahkan antara komponen bogie dan bodi. Selain perawatan bogie dan bodi, beberapa komponen lain juga menjalani perawatan di tempat tersebut. Para peserta boleh mengabadikan momen bersama LRV yang sedang menjalani perawatan.
Setelah peserta puas memotret dan berfoto bersama, kembali ke pintu masuk depo dan acara kunjungan depo ditutup. Acara diakhiri dengan joyride naik bus sekolah keliling kota Jakarta, melintasi beberapa tempat wisata seperti Tugu Tani, Monas, Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas) dan mengakhiri perjalanan di dekat stasiun Tanah Abang.
Salam preservasi 🤜🏻🤛🏻
Oleh Muhammad Azzam Satriawan